Ilustrasi uang rupiah (Investor Daily / David Gitaroza)
Jakarta – Tiga bank umum dan satu bank pembangunan daerah (BPD) berencana menggelontorkan dana segara dalam upaya memperkuat anak usaha. Dengan suntikan dana, sejumlah bank tersebut mengharapkan bisnis anak usaha dapat lebih berkembang dari posisi saat ini.
Demikian hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Ahmad Irfan, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja, Pejabat Eksekutif PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo. Keempat bankir tersebut ditemui
Investor Daily secara terpisah.
Adapun Irfan mengatakan, perseroan dalam waktu dekat akan menyuntikan tambahan modal kepada PT Bank BJB Syariah (BJB Syariah). Kendati, ia mengakui, ada sejumlah proses yang harus dilewati terlebih dahulu. Salah satunya itu, uji tuntas (
due dilingence).
"Kami akan tawarkan kepada pemegang saham yang lain, kalau
enggak mau, perseroan yang akan masuk. Alokasi dana kami sekitar Rp 400 miliar. Saat ini, kami belum ketok palu, tetapi tambahan modal mungkin akan diberikan pada kuartal III-2015," ujar dia di Jakarta, baru-baru ini.
Kontribusi BJB Syariah, menurut Irfan, sejauh ini cukup baik kepada perseroan. Dengan total aset sebesar Rp 6,27 triliun, pembiayaan bank umum syariah (BUS) itu menyumbang 4% kepada total kredit Bank BJB yang tumbuh 11% pada semester I-2015. Berdasarkan data perseroan, secara
year on year (yoy), posisi aset BJB Syariah meningkat sebesar 24,1%. Pada akhir Juni lalu, pembiayaan perseroan menyentuh posisi Rp 4,99 triliun atau tumbuh 30,7% (yoy).
Sedangkan, Presiden Direktor PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, kontribusi anak usaha perseroan selain PT BCA Finance hanya kisaran Rp 30-40-an miliar kepada bisnis BCA. "Kami berencana menyuntik PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Rp 400 miliar dan PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance) Rp 100 miliar pada semester II ini. Untuk rencana suntikan, BCA sudah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan tambahan modal, perseroan ingin mengembangkan bisnis anak usaha," tegas dia.
Selain kedua emiten tersebut, juga ada BRI dan Bank Mandiri yang berencana menyertakan dana segar kepada anak usaha mereka. Anak usaha yang akan menerima kucuran tambahan modal tersebut antara lain, PT Bank BRISyariah (BRISyariah) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Untuk BRISyariah akan memperoleh Rp 500 miliar agar dapat meningkatkan CAR menjadi kisaran 14-15%.
Sementara Bank Mandiri tengah mengkaji ulang besaran suntikan modal untuk BSM, yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp 500 miliar. Namun, Pejabat Eksekutif Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, suntikan akan diberikan tahun ini dan besaran tambahan modal tidak akan lebih dari Rp 2 triliun. Adapun, Direktur Keuangan BSM Agus Dwi Handaya memprediksi, CAR perseroan memang hanya meningkat kisaran 0,75-1% atau menjadi 13-13,5% kalau dengan tambahan modal sebesar Rp 500 miliar.