Presiden Joko Widodo (tengah), didampingi Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimulyono (dua kiri) dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kiri) menyaksikan Ground Breaking tanda dimulainya pembangunan Bendung Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (20/12). (Antara/Setpres/Agus Suparto)
Kupang - Presiden Joko Widodo tiba di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk melaksanakan kunjungan kerja di provinsi kepulauan tersebut, Jumat (24/7) malam. Kunjungan Presiden Jokowi ke NTT ini terkesan mendadak, karena tidak pernah diagendakan sebelumnya. Rencana kunjungan kepala negara ke NTT baru disampaikan pihak protokoler kepresidenan pada Kamis (23/7) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi berserta rombongan mendarat di Bandara El Tari menggunakan pesawat kepresidenan pada pukul 21.00 Wita dan langsung disambut Gubernur NTT Frans Lebu Raya berserta istrinya Lusia Adinda Lebu Raya.
Kedatangan Presiden didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Kedatangan Presiden ke Kupang diantaranya untuk meninjau pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Kecamatan Kupang Timur.
"Agenda kunjungan Presiden masih akan dibahas bersama dengan protokoler Istana, tetapi salah satu agendanya adalah meninjau kemajuan pembangunan waduk Raknamo," kata Sekretaris Daerah NTT Frans Salem di Kupang.
Dari jadwal yang diperoleh Antara Biro NTT dari bagian Penerangan Korem 161/Wirasakti, selain meninjau pembangunan waduk Reknamo, Presiden juga akan memberikan beberapa bantuan sembako di Kantor Lurah Lasiana, serta di Desa Manusak.
Presiden Jokowi, usai melaksanakan kunjungan kerjanya di Kupang, NTT selama dua hari Jokowi, direncanakan akan kembali bertolak pada Sabtu (25/7) siang, ke Solo, Jawa Tengah, guna meninjau pembangunan jalan tol ruas Ngawi-Kertosono.
Sekedar diketahui, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh mengatakan progres pembangunan saat ini sudah mencapai 20 persen. Khusus untuk 2015 ini 81 persen anggaran telah diserap.
Pembanguanan waduk tersebut juga telah menelan dana APBN sekitar Rp 732 miliar mulai dari peletakan batu pertama yang dilaksanakan langsung oleh Presiden Jokowi pada 20 Desember 2014 lalu.