FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Film & Musik Diskusi dan review mengenai film televisi atau film bioskop yang terbaru ada disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Sandhy Sondoro Tak terasa, telah sampai di pengujung Ramadan. Acara CNN Indonesia Music at Newsroom pun mencapai episode pamungkasnya yang ke-lima selama Juli 2015. Kali ini, sang penyanyi yang menjadi ‘gong’ adalah Sandhy Sondoro. Kebetulan, ia pun baru saja merilis single religi perdananya, Kini Kau Telah Kembali, Yaa Ramadhan. “Ini hadiah, kontribusi saya sebagai umat Islam buat Allah,” kata Sandhy kepada CNN Indonesia, beberapa waktu lalu saat bertandang ke kantor redaksi. “Semoga message-nya sampai ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia, mungkin buat dunia, in sya Allah,” ia menambahkan. Selain lagu religi tersebut, Sandhy juga merilis lagu lain. Yang paling gres, Sandhy menyanyikan lagu Wanita, ciptaan Bebi Romeo. Lagu ini menjadi single pertama album musik Signature, yang berisi lagu-lagu lawas ciptaan Bebi. “Sejak awal, gue kepikiran harus bikin sesuatu sama dia, gue harus berduet dengan ini orang,” kata Bebi tentang Sandhy kepada CNN Indonesia. “Gue sebut duet ini spesial.” Sandhy menyatakan hal senada, “Intinya, secara jiwa, kayaknya kami ada kontak batin. Menurut saya, sebuah kerja sama di bidang musik atau seni itu yang penting chemistry.” Diakui Sandy, lagu Wanita memang bagus. Secara bertubi-tubi ia memuji lirik lagu ini “puitis, dalam, indah, simpel, berkelas, enggak norak,” hingga ia sanggup membawakannya dengan indah. Selain Wanita, Sandhy juga akan merilis Berlin, Berlin (Ick Lieb Dir So Sehr), lagu pertama ciptaannya yang berbahasa Jerman dan siap diedarkan oleh label rekaman di Jerman. “Saya cinta Berlin. Ini kontribusi saya buat Berlin,” kata suami Ade Sechan ini tentang lagu yang bermakna Berlin, Berlin (I Love You So Much). “Saya merasa Berlin adalah kampung halaman ke-dua,” kata pria yang telah bermukim di kota di Jerman selama 22 tahun. Sengaja diedarkan di Jerman, "Karena jelas, mereka melindungi.” "Saya enggak mau kalau saya sudah enggak ada, anak saya enggak bisa dapat royalti dari lagu-lagu saya," kata Sandhy yang mengaku gerah dengan ketidakjelasan hak cipta di Indonesia. Di Jerman jugalah pria keturunan Palembang, Jawa dan Padang yang nyaris menjadi arsitek ini mengasah kemampuan musikalnya. Dulu, ia biasa “ngamen” berbekal gitar pinjaman. Dari “pengamen” jalanan, sepupu Ira Maya Sopha, penyanyi cilik era 1970-an, ini menjajal ajang kompetisi New Wave 2009 di Jurmala, Latvia, dan menjadi juaranya! Semula, pria kelahiran 1973 yang gemar memakai kaus putih ini enggan berkompetisi. Namun kemudian ia menyadari, inilah kesempatan untuk mempromosikan Indonesia. Ajang kompetisi juga membukakan peluang baginya untuk memasuki industri musik, walaupun sebelumnya ia sudah merilis album debut Why Don't We (2008) yang diedarkan di Berlin, Madrid dan Paris. Berikutnya, ia merilis album Sandhy Sondoro (2010), Find the Way (2011), Vulnerability (2014). Juga bergabung dengan Trio Lestari bersama Glenn Fredly dan Tompi merilis album Wangi (2015). Agaknya tak masalah bagi Sandhy untuk tampil solo atau trio atau berapa pun. Vokal dahsyat dan kemampuan musikal menjadi bekalnya mencuri perhatian publik. Kali ini, giliran pemirsa CNN Indonesia Music at Newsroom yang bakal tersita perhatiannya. Jangan lewatkan aksi Sandhy Sondoro, pada hari ini (15/7), pukul 14.00-15.00 WIB. |
![]() |
|
|