Ilustrasi diet protein (foxnews.com)
Sebutan
foodies, melekat pada mereka yang sangat hobi makan. Didukung banyaknya media sosial, foto-foto makanan nikmat dengan
angle yang cantik menghiasi berbagai akunnya, mulai dari Facebook, Instagram hingga Path. Semua makanan dicoba dan tak segan pergi ke daerah pelosok hanya untuk untuk mencicipi makanan khas.
Ada lagi kelompok lain yang sangat jauh berbeda dengan
foodies. Mereka menganut prinsip tertentu dalam makanan, bisa vegetarian,
food combining, atau diet tertentu. Makanan yang mereka konsumsi pun tak sembarangan. Ada aturan atau pantangan yang harus dijalani.
Lalu, jika dilakukan perbandingan, foodies versus picky eater, mana yang lebih sehat? Menurut penelitian yang dipublikasi dalam Journal Obesity, mereka yang suka makan makanan baru dan tak terlalu memilih, kemungkinan besar memiliki tubuh yang lebih sehat dibanding "si pemilih". Diketahui mereka suka bertualang dalam hal makanan memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah.
Penelitian ini melibatkan 502 perempuan. Kebiasaan dan menu makanan mereka dianalisis, termasuk gaya hidupnya serta makanan "tak biasa" yang pernah dikonsumsi seperti lidah sapi, kelinci dan menu unik lainnya.
"Temuan ini penting untuk diet karena menunjukkan bahwa bertualang kuliner tetap bisa dilakukan dengan mempertahankan atau menurunkan berat badan, tanpa harus diet ketat," kata Brian Wansink, profesor di Cornell University dan Director Food and Brand Lab.
Ia mengungkap daripada hanya makan salad yang sama dan membosankan, mulailah mencoba menu makanan baru. Menurutnya hal itu lebih sehat dan menyenangkan.
Memang, bagi orang-orang yang mencoba untuk menurunkan berat badan, cenderung tak mau mencoba menu makanan baru. Hal itu karena mereka takut dietnya bakal gagal. Padahal yang terjadi bisa sebaliknya.
"Ketika orang-orang mencoba untuk menurunkan berat badan tapi bergantung pada makanan yang sama, akhirnya mereka bosan. Akhirya mereka kembali ke beberapa makanan tidak sehat yang harusnya tidak dimakan dan cenderung makan berlebihan," kata Keri Gans, seorang ahli diet.
Menurutnya penelitian ini lebih menunjukan kalau si petualang makanan, lebih sehat karena ia berusaha mencari tahu makanan secara utuh dan lebih puas. Bahkan mereka juga cenderung suka membuat masakan sendiri di rumah. Hal ini membuat kebiasaan makan jadi lebih sehat.