Presiden Joko Widodo (Antara/Widodo S.Jusuf)
Jakarta - Isyarat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan kabinet atau
reshufflle terus menguat. Hal itu ditunjukkan dengan diundangnya Ahmad Syafii Maarif dilanjutkan para pengamat ekonomi hari ini. Kepada para ekonom, Presiden Joko Widodo bahkan menyatakan akan segera melantik figur yang tepat jadi menterinya jika dia sudah benar-benar menemukan sang "ahli" tersebut.
"Sangat sadar Beliau (Jokowi soal kekurangan kinerja ekonomi). Beliau katakan kalau hari ini ketemu orangnya akan saya lantik," demikian kata Pengamat Ekonomi Tony Prasetyantono yang turut menemui presiden di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/6).
Dia mengatakan, Jokowi menilai orang-orang di dalam kabinetnya sebenarnya orang-orang pintar. Namun masih ada kesenjangan sehingga tidak benar-benar bisa melakukan terobosan.
Para ekonom yang hadir, kata Tony, memang tak menyebutkan nama calon menteri. Namun dalam suasana berseloroh sempat disebut seorang ekonom Indonesia yang saat ini berada di Washington. Ini merujuk pada mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani atau SMI. Sosok SMI dinilai Tony memang mumpuni.
"Saya juga
nyeletuk seperti itu. Orangnya dari Washington?" kata Tony tertawa saat ditanyakan wartawan soal peluang Sri Mulyani.
Tony menjelaskan harus diakui kepercayaan pasar terhadap kabinet memang agak menurun. Pasalnya meskipun berkilah soal penguatan dolar Amerika Serikat maka nilai tukar rupiah menurut dia seharusnya tak sejatuh saat ini.
"
Enggak gampang menemukan orang seperti itu," kata dia lagi soal SMI.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla.