Athena, Yunani - Pemerintah Yunani akan menutup sementara bank-bank pada hari Senin untuk mencegah perbankan negeri para dewa tersebut dari kejatuhan yang diakibatkan oleh kegagalan Yunani dan Bank Sentral Eropa (ECB) mencapai perpanjangan jatuh tempo pembayaran utang Yunani.
ECB mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan dana tambahan bagi Yunani yang tengah kesulitan likuiditas. Perdana Menteri Alexis Tsipras menolak syarat pengetatan yang diajukan ECB dan Dana Moneter Internasional (IMF). Tsipras memilih untuk mengadakan referendum mengenai masa depan Yunani di Uni Eropa.
Referendum akan diadakan pada 5 Juli nanti di mana rakyat Yunani akan memilih untuk menerima syarat pengetatan ekonomi yang diminta IMF dan ECB atau menolaknya. Penolakan bisa berarti Yunani keluar dari Uni Eropa.
Yunani dihadapkan pada cicilan utang sebesar US$ 1,72 miliar kepada IMF yang akan jatuh tempo pada 30 Juni nanti. Uni Eropa telah menolak permintaan perpanjangan waktu membayar utang selama satu bulan.
"Beberapa hari ke depan akan sangat penting. IMF akan memonitor perkembangan Yunani dan negara-negara lain di sekitarnya," kata Managing Director IMF Christine Lagarde.
Pada Jumat dan Sabtu ini, rakyat Yunani berbondong-bondong menarik uang mereka dari bank tetapi situasi di Yunani masih aman. Tidak ada kekacauan atau kepanikan massal.