|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Bank Victoria Luncurkan Program "Menabung Dapat Beras" (Istimewa) Jakarta – PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) memproyeksikan penyaluran kredit hingga akhir semester I-2015 berkisar Rp 11,5-11,6 triliun. Sampai saat ini, perseroan masih optimitis kredit dapat tumbuh kisaran 12-15% pada akhir 2015 dan belum mengajukan revisi rencana bisnis bank (RBB) 2015. Direktur Bisnis Bank Victoria Ramon Runtu mengatakan, penyaluran kredit perseroan pada 2012 tumbuh 32% dan meningkat menjadi hampir 40% pada akhir 2013. Namun, kondisi ekonomi sepanjang tahun lalu membuat kredit Bank Victoria hanya tumbuh sekitar 10%. Untuk itu, perseroan memutuskan memasang target konservatif pada 2015, yaitu 12-15%. Walaupun kuartal I lalu pertumbuhan ekonomi hanya 4,7%, Ramon menyatakan, perseroan tetap optimistis dengan target kredit awal. Kendati, dia mengakui, pergerakan pertumbuhan kredit memang tidak terlalu jauh dibanding akhir 2014. Pada kesempatan sama, Wakil Direktur Utama Bank Victoria Anthony Soewandy menyatakan, perseroan akan berupaya meningkatkan kredit mulai semester II-2015. “Kami memperkirakan, semester I ini untuk kredit akan perseroan tutup dalam kisaran Rp 11,5.11.6 triliun,” ujar dia di sela publik ekspose di Jakarta, Jumat (26/6). Berdasarkan laporan keuangan bulanan Bank Victoria (anaudited) per Mei 2015, tercatat penyaluran kredit perseroan secara bank only mencapai Rp 10,81 triliun. Sedangkan pada kuartal I-2015, penyaluran kredit secara konsolidasi mencapai Rp 11,93 triliun. Mengenai kredit Ramon mengungkapkan, tahun lalu laba perseroan terkoreksi disebabkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Pada kuartal I lalu, NPL gross Bank Victoria tercatat 5,40% dan 4,96% untuk NPL net. Saat ini, Ramon mengungkapkan, NPL gross perseroan berada dalam level 5,3%. “Pada akhir Juni ini, NPL gross akan kami tutup di sekitar 4,6%. Sementara akhir tahun, perseroan menargetkan dapat menurunkan NPL gross menjadi kisaran 2-2,5%. Untuk itu kami melakukan persuasif kepada debitor, bahkan collection kepada debitor yang kreditnya belum lunas,” jelas dia. Di sisi lain, tambah Ramon, perseroan juga sudah menghentikan penyaluran kredit di sektor pertambangan. Untuk sektor otomotif, Bank Victoria juga cukup berhati-hati. Sektor yang saat ini cukup baik adalah consumer good, produk jasa, dan trading. Sedangkan itu, untuk sektor logistik dan manufaktur yang berkaitan dengan bahan bangunan cukup terkena imbas posisi kurs saat ini dan kurang begitu baik. “Hingga saat ini, komposisi portofolio kami sekitar 90% adalah sektor produktif. Jadi, kami memang fokus di kredit usaha kecil menengah (small emdium enterprise/SMe),” tegas Ramon. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|