
il
Jakarta, Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tak boleh dilakukan dengan setengah hati. Selain beribadah, puasa juga memberikan manfaat bagi kesehatan lho!
dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) mengatakan bahwa puasa diyakini seabgai salah satu cara untuk mendetoksifikasi tubuh dengan baik. Dengan berpuasa, perut dan lambung yang sebelumnya bekerja terus menerus dapat beristirahat.
"Karena seharusnya dengan berpuasa, produktivitas akan jauh lebih baik. Karena asupan makannya berkurang sehingga proses pembakaran kalori akan lebih lama. Selain itu puasa juga dijadikan pengendalian dir dan gaya hidup lebih teratur. Semua ini sangat positif untuk kejiwaan, sudah semestinya seseorang harus lebih semangat dan produktif," tutur dr Ari dalam perbincangan dengan
detikHealth, dan ditulis Rabu (17/6/2015).
Ia pun menolak anggapan puasa berarti tubuh akan selalu lemah dan lesu dan berakibat pada berkurangnya produktivitas. Bahkan menurut dr ari, banyak yang mengaku ketika seseorang berpuasa mereka merasa lebih produktif dalam melakukan sesuatu.
Hal senada juga dikatakan oleh dr Ahmad Fuady, MSc-HEPL, Kepala Klinik Dokter Keluarga FKUI Kayu Putih. Menurutnya, menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak fokus dan lemas merupakan perbuatan yang salah. Puasa seharusnya menjadi momentum untuk lebih produktif.
"Puasa tidak berarti harus beraktivitas dengan lemas dan lesu. Beberapa penelitian, bahkan, menunjukkan bahwa atlet tetap bisa berlatih seperti biasa pada saat berpuasa. Kuncinya adalah persiapan yang baik, mulai dari niat sampai asupan nutrisi," ungkapnya.
Bahkan, lemas saat puasa dikatakan hanya terjadi pada fase awal puasa, yakni 3-4 hari pertama. Prof Endang L Achadi, Ketua Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia, mengatakan bahwa setelah 3-4 hari tubuh akan beradaptasi sehingga tak akan lagi merasa lemas dan lesu.
"tidak ada masalah orang berpuasa dan melakukan kegiatan seperti biasa. Harusnya tidak terjadi kurang fokus atau konsentrasi kalau seseorang sahur dan buka puasa dengan tepat dan gizi yang seimbang," pungkasnya.
Mau tahu kapan waktu sahur yang tepat dan menunya? Atau cara menangkis kantuk yang muncul di siang hari ketika puasa? Simak terus ulasan khas
detikHealth hari ini ya!