|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Sebanyak 15 bank umum nasional terpilih menjadi Bank Terbaik Tahun 2015 versi Majalah Investor. Bank-bank tersebut mendapat predikat sebagai yang terbaik setelah lolos seleksi pemeringkatan dan terbukti unggul di kelasnya. Pada kelas aset di atas Rp 100 triliun, PT Bank Central Asia Tbk, tampil sebagai yang terbaik bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk. Sedangkan kelas aset antara Rp 25 triliun hingga Rp 100 triliun, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Bank Mizuho Indonesia, dan PT Bank Mayapada Internasional Tbk berhasil menjadi yang terbaik. Selanjutnya, PT BNP Paribas Indonesia, PT Bank of India Indonesia Tbk dan PT Bank Mutiara Sentosa menjadi yang terbaik untuk kelompok aset antara Rp 1 triliun – Rp 25 triliun. Penilaian untuk kelompok bank milik pemerintah daerah (BPD) dibagi dalam dua kelas aset. Untuk kelompok aset di atas Rp 10 triliun, PT BPD Bali, PT Bank Sulselbar, dan PT BPD Jawa Tengah berhasil menjadi yang terbaik. Sedangkan PT BPD Lampung, PT BPD Kalimantan Tengah dan PT BPD Sulawesi Tengah berhasil menjadi pemenang untuk kategori BPD dengan aset di bawah Rp 10 triliun. “Bank yang berhasil menjadi pemenang di kelompoknya terbukti unggul setelah lolos seleksi awal dan menjadi yang terbaik pada tahap pemeringkatan yang menggunakan 12 kriteria pemeringkatan yang dirumuskan Dewan Juri,” ujar Direktur Berita Satu Media Holdings sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Investor Primus Dorimulu, di Jakarta, Selasa (16/6). Dua belas kriteria pemeringkatan yang digunakan meliputi CAR 2014 (capital adequacy ratio), NPL 2014 (non performing loan), ROA 2014 (return on asset), ROE 2014 (return on equity), NIM 2014 (net interest margin), BOPO 2014 (perbandingan beban operasional dengan pendapatan operasional), LDR 2014 (loan to deposit ratio), pertumbuhan pendapatan bunga bersih, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga, pertumbuhan laba operasional, pertumbuhan kredit, dan rasio cost to asset. Ketua Tim Juri, Sigit Pramono mengatakan, tantangan perbankan terkini adalah persoalan likuiditas, menjaga kualitas kredit, permodalan. “Berbagai persoalan aktual ini menjadi pertimbangan Dewan Juri dalam penilaian. Jika berbagai isu aktual ini dikelola dengan baik, maka sumbangan perbankan bagi perekonomian Indonesia akan semakin meningkat ,” ujar Sigit Pramono yang juga Ketua Umum Perbanas. Seleksi Awal Tak semua bank ikut diperingkat. Ada tahapan seleksi awal yang disepakati Dewan Juri sebelum bank-bank ini dinyatakan layak ikut pemeringkatan. Poin-poin penting seleksi awal meliputi CAR minimum 10 persen, tidak mendapat opini disclaimer pada laporan keuangan tahun buku 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) tidak kurang dari 8 persen (±insentif LDR), laba operasional dan laba bersih 2014 positif, aset 2014 untuk bank umum nasional dan BPD minimal Rp 1 triliun, dan tidak terkena sanksi otoritas. Dari 118 bank yang beroperasi sampai dengan Mei 2015, hanya 83 bank lolos seleksi awal untuk diperingkat. Dengan demikian, ada 35 bank harus rela tidak diikutkan dalam pemeringkatan. Tidak semua bank yang tidak ikut diperingkat merupakan bank yang terganjal seleksi. Kelompok bank syariah sengaja dipisahkan karena memiliki karakteristik khusus. /WBP |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|