Jakarta - Ketua Umum MUI Din Syamsuddin memberi saran soal polemik warung makanan di siang hari di bulan Ramadan. Untuk menghormati umat muslim yang berpuasa, sebaiknya warung di siang hari ditutup. Bagaimana tanggapan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok)?
"Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang orang muslim, dia bilang justru saya dapat pahala banyak kalau dia ikut makan. Makanya susah juga kan tergantung masing-masing orang," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).
"Teman saya yang beragama Islam dia bilang apa tahu nggak? 'Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?'," lanjutnya.
Ahok mencontohkan, salah satu bentuk toleransi nyata yang bisa dilihat dalam pesawat di mana pramugari juga tetap menawarkan makanan bagi para penumpangnya. Bila penumpang sedang puasa tentu dia tidak dibagi makanan.
"Sama kayak di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa nggak dibagi. Nah, justru menurut teman saya pahalanya lebih banyak. Saya bilang eh maaf ya gua makan, dia bilang ya nggak apa-apa pahala gua makin banyak nih lu makan di samping gua," kata Ahok terkekeh.
Sebelumnya, Din Syamsuddin mengatakan ada baiknya di saat Ramadan warung ditutup. Hal itu dilakukan untuk menghormati mereka yang berpuasa.
“Eloknya warung tutup. Menghormati yang berpuasa. Memang harus saling menghormati. Cuma siapan yang dihormati? Tentu mayoritas dong,” jelas Din di sela-sela muktamar Muhammadiyah di Cikini, Jakarta, hari ini.