|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sebagai penggemar jamu. Sudah 17 tahun, presiden mengkonsumsi temulawak dan jahe secara rutin. Efeknya, kata Jokowi, sangat terasa menambah stamina dan menyegarkan tubuh. “Saya sudah lebih dari 17 tahun minum temulawak jahe setiap pagi, rutin dan tidak pernah kosong. Tetap beli sendiri, beli di pasar, tumbuk, diseduh minum,” demikian kata Jokowi, dalam acara Peresmian Pembukaan Muasyawarah Nasional Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5). Tak hanya temulawak dan jahe, belakangan presiden juga minum curcuma (kunyit), yang bisa memperbaiki fungsi liver. Jokowi menyatakan, secara pribadi melihat khasiat jamu dan olahannya seharusnya bisa terus dikembangkan, agar jamu benar-benar identik dengan Indonesia. Jamu sebagai warisan budaya, kata presiden, harus serius digeluti, baik dalam hal pasokan, pengolahan hingga pemasaran dalam maupun luar negeri. Presiden menyampaikan, produksi jamu memang tak mudah menembus pasar luar negeri, sebab memasukkan obat dan makanan ke pasar internasional memiliki regulasi yang sangat ketat. Menurutnya, harus ada kerja sama antarkementerian, misalnya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pariwisata untuk memperkenalkan produk yang aman. Selain itu, regulasi dalam industri jamu juga harus lebih efektif dengan pengawasan pembuatan yang ketat pula. Pemerintah menunggu masukan dari para pengusaha jamu untuk menemukan solusi atas kendala ekspor jamu makanan dan obat selama ini. “Ini tantangan, kalau pemerintah dan pelaku sektor riil bekerja sama, memberi informasi, dan kerja sama, maka hambatan bisa dicarikan solusi untuk keuntungan industri jamu dan untuk kepentingan bangsa dan negara,” katanya. Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|