FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Heni Andriani (32), satu dari beberapa korban penipuan Ken Arga Syahputra (32) melalui sosial media "We Chat" mengaku dirinya sempat mendapat pelecehan seksual dari pelaku sebelum diambil harta bendanya. Pelaku diduga melakukan hipnotis kepada para korbannya sehingga mau menyerahkan harta bendanya. Heni yang merupakan warga Rawamangun, Jakarta Timur ini mengaku baru mengenal pelaku seminggu sebelum bertemu kopi darat pada Jumat (27/3) lalu. "Saya di add sama pelaku melalui menu "People Nearby'' karena saya masih single dan cari teman juga ya saya approve saja," ujar Heni menceritakan kasus yang ia alami kepada para jurnalis di ruang Reskrim Mapolsek Pademangan, Jumat (15/5) sore. Wanita yang bekerja freelace sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di berbagai event tersebut mengaku dirinya diajak kenalan dan bertemu dengan pelaku setelah beberapa hari sebelumnya melakukan pendekatan. "Sempat 3 hari sebelumnya (Selasa, Rabu, dan Kamis) ia nelpon, sms, bbm, whats app saya terus menanyakan kepastian kapan bisa bertemu, baru saya bisa pas hari Jumat itu," lanjut Heni. "Dia jemput aku ke rumah pagi-pagi, ngajak aku kuliner ke Bogor, cuman karena aku sibuk dan baru bisa bertemu jam 11 siang, akhirnya dia ngajakin nonton di Bioskop Megaria, Cikini. Selesai nonton dia ngajakin ke Ancol untuk nonton live musik, disitulah dia mengambil tas dan harta benda saya," ungkap Heni. Saat berduaan di parkiran mobil di kawasan Ancol, Heni mengaku sempat dibuka bajunya oleh pelaku dan sempat akan dilecehkan. Namun ia menolak niatan pria yang mengaku bekerja di pertambangan tersebut. "Sebelum baju saya dibuka, dagu saya sempat dipegang oleh pelaku dan disuruh menatap mata dia sampai lima menit, sempat gak sadar juga setelah itu," tambahnya. Barulah usai korban menunaikan Salat Maghrib, baru sadar bahwa kalung dan tasnya dibawa kabur oleh pelaku. HP Samsung Grand Duos, dompet isi uang tunai Rp 100 ribu, STNK dan BPKB sepeda motor, liontin 2 gram, dan kalung 5 gram dengan nilai sekitar Rp 5 juta milik Heni raib dibawa pelaku. Heni mengakui kebanyakan teman pria yang ia ajak kopdar pada umumnya berotak mesum dan terkadang mengajaknya tidur. "Iya sih memang banyak yang mesum otaknya, malah kebanyakan yang punya akun di sana itu homo dan waria, tadi juga saya ketemu sama salah satu korban yang dipaksa oral seks sampai dua kali," tutup Heni. Beda lagi yang dialami oleh Yulia Mei (30) warga Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setia Budi, yang berprofesi sebagai marketing mobil bekas. Dia mengaku awalnya mau kopdar pada 28 Januari 2015 lalu karena pelaku akan menjual mobil Swift dengan harga murah. "Pelaku ngakunya kerja sebagai desainer Mobil Mitsubishi, nah dia ngajak ketemu untuk deal soal harga mobil yang mau ia jual di kolam besar di dalam kawasan Taman Mini," ujar Yulia. Sama dengan Heni, Yulia juga mengalami pelecehan seksual oleh pelaku yang meraba-raba tubuh dan membuka bajunya. "Ia membawa kabur tas saya yang berisi 3 handphone dan satu tas dengan nilai kurang lebih mencapai Rp 12 juta," akunya. Barulah setelah menonton berita di televisi kemarin, Heni angsung adukan ke suaminya, RY (35) dan baru buat laporan hari ini," tutup Mei. Sementara itu, Kapolsek Pademangan, Kompol Benny Alamsyah mengaku hingga hari ini sudah ada 7 korban yang melapor ke instansinya. "Pelaku tidak hanya beraksi di Ancol saja, tapi juga di Taman Mini Indonesia Indah dan tempat-tempat wisata yang cukup luas sehingga leluasa melakukan aksinya," kata Benny. Menurutnya, dari para korban yang mengalami pelecehan seksual tersebut mengalami tekanan psikologis karena mengetahui dirinya dilecehkan. "Bahkan ada korban yang dipecat dari pekerjaannya karena dokumen kerjanya dicuri pelaku," lanjut Benny. Benny mengaku sampai saat ini pihaknya melakukan penyelidikan terhadap korban-korban dari pelaku lainnya yang diketahui jumlahnya lebih dari 10 orang. Carlos Roy Fajarta/CAH |
![]() |
|
|