
Pertemuan Presiden AS Barack Obama dan pemimpin Kuba Raul Castro di Panama, Sabtu (11/4). (aljazeera.com)
Vatikan - Sebelum kedua negara sepakat untuk melakukan rekonsiliasi, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, ternyata memiliki peran penting atas hal tersebut. Paus kelahiran Argentina itu, berperan besar dalam berbagai negosiasi rahasia antara pemerintah Amerika Serikat dan Kuba.
Dalam kunjungan ke Vatikan, Minggu (10/5), Presiden Kuba, Raul Castro, menyampaikan ucapan terima kasih langsung kepada Paus Fransiskus atas upayanya mengakhiri ketegangan hubungan diplomati antara Amerika dan Kuba selama 50 tahun.
Pemimpin Kuba itu disebutkan melakukan pertemuan dengan Paus, selama hampir satu jam. Keduanya berbicara dalam bahasa negara mereka, Spanyol.
"Saya berterima kasih kepada Paus, atas upaya yang dia lakukan," kata Castro saat meninggalkan Vatikan. Ia kemudian memuji Paus atas "kebijakan, kesederhanaan dan semua kualitas lain."
Paus memberi Castro medali yang menggambarkan St Martin of Tours, yang dikenal peduli orang miskin. Castro mengatakan, dirinya berencana menghadiri semua misa yang diadakan Fransiskus ketika berkunjung ke Kuba September nanti menjelang lawatan ke Amerika dan pertemuan dengan Presiden Barack Obama.