FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Pengamat politik, Boni Hargens menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat membawa Indonesia menjadi macan Asia. Penilaian ini muncul setelah Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada Pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di JCC Jakarta, pada 22 April 2015. "Dulu kita mengenal kebesaran Bung Karno dengan keberaniannya dan hari ini di ulang kembali oleh Joko Widodo, saya kita ini harapan untuk kita, bahwa Indonesia ke depannya bisa menjadi macan Asia di segala dimensi tidak hanya ekonomi terutama politik," ujar Boni dalam diskusi publik yang bertemakan "Indonesia: Pilar Utama Asia?" di Warung Teko, Pasar Festival Kuningan, Jakarta, Kamis (23/4). Selain Boni, hadir juga dalam diskusi Ketua Seknas Jokowi, Muhammad Yamin, pengamat politik, Karyo Wibowo dan pengamat hubungan internasional, Asrudin. Dengan menjadi 'Macan Asia', kata Boni, Presiden Jokowi menjadi inisiator untuk membangun solidaritas kawasan dalam rangka menata kembali tata dunia baru. Boni menilai munculnya persoalan-persoalan terorisme, radikalisasi di segala titik selalu berkaitan dengan ketidakadilan dalam struktural yang sifatnya global. "Hari ini, KAA diajak oleh Presiden Jokowi untuk bersama dengan solidaritas kawasan membangun tata tduani baru yang adil guna mengantisipasi segala bentuk ketidakadilan dan meredam kemungkinan munculnya radikalisasi dan terorisme dan segala bentuknya," tandasnya. Solidaritas kawasan, kata Boni menjadi terobosan yang patut ditiru dan diapresiasi oleh kepala-kepala negara lainnya di kawasan Asia-Afrika. Menurutnya, negara Asia-Afrika membutuhkan solidarisas kerjasama negara-negara selatan untuk mengoreksi tata dunia yang memang tidak adil. "Sistem pembangunan dan tata ekonomi yang hanya merugikan ekonomi negara berkembang harus dikoreksi total dan perlu juga munculnya solusi alternatif dari kawasan Selatan yang bisa kita timba dari pidato Presiden Jokowi," ucapnya. Boni juga mengharapkan lembaga regional seperti Asian Development Bank di bidang ekonomi dan ASEAN di bidang politik dapat berperan proaktif dalam ikut mempengaruhi penataan dunia. Kalau tidak, katanya lembaga-lembaga regional ini sama saja seperti mendukung sistem hegemoni yang sudah berlangsung puluhan tahun. "Ajakan Presiden Jokowi ini harus menjadi warna politik dunia di abad 21, bahwa negara-negara Selatan dengan segala organisasi regional harus muncul sebagai soslusi alternatif untuk mengatasi krisis ekonomi politik global," pungkasnya. Yustinus Paat/FER |
![]() |
|
|