FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Ilustrasi jenazah. (Reuters) Kontan saja warga pun gempar, ratusan warga berbondong-bondong menuju ke rumah korban, hanya demi mengetahui penyebab kematian tragis ketiga orang itu. Tim olah tempat kejadian perkara (TKP) Polres Pati didatangkan ke lokasi, satu persatu jasad diidentifikasi mulai dari kondisi jasad hingga kondisi lokasi tempat ditemukannya ketiga jasad. Hal yang mengejutkan ditemukan polisi, karena diduga kuat ketiganya adalah pelaku ritual gaib yang tewas, saat menjalani prosesi ritual di rumah itu. Polisi menduga, ketiga meregang nyawa karena unsur kesengajaan dengan jalan meminum cairan mematikan yang diduga mengandung racun yang kuat. "Kami amankan barang bukti cairan dalam gelas. Tetapi, belum bisa kami pastikan apakah cairan itu racun, atau bukan," kata Kapolres. Polisi tak mau menyimpulkan penyebab kematian ketiga korban atas dasar temuan di lokasi. Mereka pun melakukan otopsi terhadap jasad para korban. "Dari pemeriksa sembilan organ tubuh yang meninggal di Pati ditemukan tanda mati lemas keracunan," kata Kepala Sub Bidang Dokpol Bid Dokkes Polda Jawa Tengah, AKBP Summy Hastry Purwanti. Dari hasil otopsi itu, diduga korban tengah berpuasa, saat meminum racun itu, sebab tim medis otopsi menemukan kondisi lambung korban berwarna kemerahan. "Mereka sepertinya puasa sehari. Karena lambung memerah dan perut kosong," kata dia. Ketiganya dinyatakan tewas, karena meminum racun. Kematiannya pun diprediksi antara pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB, atau beberapa jam dari waktu jasad ditemukan. Polisi belum dapat mengetahui, ritual gaib apa yang sedang dijalani ketiganya. Polisi kini, sedang memeriksa seorang saksi kunci untuk menguak misteri kematian tragis itu. "Kita masih selidiki. Sudah ada satu saksi kunci dan dimungkinkan ditetapkan menjadi tersangka," Kapolres Pati, AKBP Budi Haryanto. (asp) Baca Juga : Kisah Mahasiswa UIN yang Hilang Ditelan Kabut Gunung Sindoro |
![]() |
|
|