Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Film & Musik

Film & Musik Diskusi dan review mengenai film televisi atau film bioskop yang terbaru ada disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th March 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Cara Sineas Hollywood Meramu Adegan Seks

Ilustrasi (REUTERS/Edgard Garrido)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai penonton, Anda selama ini menerima begitu saja apa yang disuguhkan film. Adegan mesra, apalagi seks, sering dianggap bumbu paling sedap. Ciuman panjang dan dalam, belaian di areal tubuh sensitif, sampai pergumulan di ranjang, paling banyak dicari dan dinikmati.

Namun pernahkah Anda berpikir, bagaimana adegan itu dibuat? Bagaimana dua pemain peran yang selama ini tak pernah terlibat kontak fisik, mendadak harus memunculkan harmonisasi dalam film? Apalagi mereka dikelilingi lampu sorot yang panas, kamera-kamera besar, sutradara dan kru yang menilai setiap gerak dan desah.

Ada berbagai macam cara yang digunakan kru maupun pemain untuk membangkitkan gairah diri. Ada yang merangsang diri dengan bantal, stocking, bahkan push-up untuk pemanasan otot.

Bagaimana mereka bisa menampilkan erotika, jika bukan dengan pasangan dan disaksikan banyak orang? Apakah adegan seks diatur, atau terjadi secara alami? Sarah Treem, pembuat serial The Affair menjelaskan perbedaan antara keduanya.

"Adegan seks yang ditulis dan ditampilkan itu berbeda. Kami punya arahan panggung yang detail. Akan ada banyak perbedaan di hari Anda melakukan adegan seks, karena itu sangat rentan bagi para pemain," ujarnya pada New York Times.

Jawaban berbeda dilontarkan Jude Apatow, produser, sutradara, dan penulis asal Amerika. Ia mengaku akan memotret semua sudut yang memungkinkan untuk melakukan adegan seks. Tapi pada hari yang ditentukan, semua bisa berubah.

"Ada banyak tempat Anda bisa menempatkan kamera untuk aktivitas itu," ucapnya menjelaskan.

Lain lagi metode Seamus McGarvey. Dengan para pemainnya, ia mengaku melakukan beberapa kali latihan agar mereka merasa nyaman, sembari mencari tahu bagaimana ia akan memotret itu.

Biasanya, untuk adegan seks pertama, pihaknya tidak akan meletakkan kamera terlalu dekat. Sebab, adegan itu akan menimbulkan kecanggungan. Ia juga tidak mengarahkan dan memberi koreografi untuk adegan yang panas.

"Saat di Red Room, misalnya, itu tidak ada koreografi. Kadang, kami menggunakan kamera yang dikendalikan dari jarak jauh, sehingga para pemain tidak terganggu kameramen," kata McGarvey, sinematografer Fifty Shades of Grey.

Lazimnya, Fifty Shades of Grey menggunakan dua kamera. Tujuannya, punya sudut pandang berbeda dan pemain tak perlu mengulang adegan.

Dalam film erotis yang diangkat dari novel E.L. James itu, adegan seks yang eksplisit diambil gambarnya pada minggu-minggu terakhir produksi.

Adegan juga digarap secara profesional. Jika ada aktor yang meminta bagian tubuhnya ditutupi, kru pasti menuruti. "Jamie Dornan (pemeran Christian Grey) pakai penutup untuk organ intimnya. Dakota Johnson (pemeran Anastasia Steele) pakai semacam plester untuk area pubis dan tubuhnya," kata McGarvey.

Untuk area-area yang ditutup itu, ada solusi saat pasca-produksi. Pihaknya mengoreksi pubis untuk Johnson, bahkan menambah bagian bokong.

Hal yang sama dilakukan Treem. Ia menghormati selebriti yang memang tidak ingin diambil gambar bagian tubuhnya tertentu. "Kadang, adegan seks paling seksi justru saat kami hanya mengambil gambar sangat dekat ke wajahnya."

Apakah aktor benar-benar terangsang dalam adegan itu? Tidak selalu. Bahkan, Jean-Marc Valle sutradara dari Kanada mengatakan ia tak pernah melihat aktor yang benar-benar ereksi saat membuat adegan seks dalam film. "Tapi bukan berarti juga tidak ada yang senang," katanya. Bagaimana pun, mereka manusia biasa.

"Mereka telanjang, dan saling menyentuh."

Anehnya, orang-orang di balik layar itu tidak canggung menyaksikan adegan seks di depan mata mereka. Bahkan, Treem pernah menyaksikan pemain yang benar-benar orgasme di episode 4 The Affair. Namun, ia harus bersikap profesional.

Tapi, tentu saja ada juga yang merasa aneh.

Lalu, apakah adegan seks itu dipenuhi kesenyapan dan hanya ada desahan, tanpa suara sutradara? Itu juga tidak selalu. Ada sutradara yang memilih membiarkan aktornya merasuk ke dalam adegan seks, dengan berdiam diri. Namun ada pula yang tetap mengarahkan mereka.

"Bagus sekali, lakukan lagi," begitu salah satu ucapan yang biasanya terlontar.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:53 AM.


no new posts