Disebut Berselisih dengan Jokowi, Ini Jawaban JK

**Gusnan**

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, 5 Maret 2015 (sumber: Antara/Andika Wahyu)

Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik dan tidak ada perselisihan diantara keduanya.
"Baik," jawab JK ketika ditanya seputar hubungannya dengan Jokowi, Senin (9/3).
Menurut JK, pandangannya mengenai kriminalisasi, bukan berarti dirinya mendukung adanya kriminalisasi. Sebaliknya, JK mendorong jalannya proses hukum. Termasuk, terhadap mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana.
"Pernah tidak saya mendukung kriminalisasi? Tidak kan. Saya katakan kalau Denny Indrayana dianggap salah, jelaskan dong. Saya tidak katakan saya setuju kriminalisasi," tegas JK.
Bahkan, JK menegaskan bahwa ia tidak setuju kriminalisasi menimpa siapapun di negeri ini, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jangankan KPK, siapa saja, termasuk Anda, kalau dikriminalisasi, lapor sama saya, (nanti) untuk saya tanya polisi. Jangankan KPK, siapapun tidak boleh dikriminalisasi. Tetapi, kalau ada orang (terlibat) masalah, ada salahnya kemudian diperiksa, lo, jangan menghindar dong. Itu saja kan (yang) saya bilang," tandas JK.
Seperti diketahui, pernyataan Jokowi dan JK dianggap berbeda terkait masalah kriminalisasi. Jokowi dengan tegas mengatakan untuk menghentikan praktek kriminalisasi.
Meski demikian, Jokowi enggan menanggapi dengan gamblang perihal dugaan kriminalisasi terhadap Denny Indrayana, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
"Dulu saya sudah ngomong, stop kriminalisasi. Masak, diulang-ulang terus," kata Jokowi di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Minggu (8/3).
Sementara itu, JK mengatakan supaya Denny mematuhi proses hukum. Sebab, seseorang yang terindikasi melanggar hukum, bukan kriminalisasi, tetapi masih dugaan. "Kasus Budi Gunawan apakah bukan dugaan? Yang ditangkap KPK apa bukan dugaan?" sergah JK.

Penulis: Novi Setuningsih/ED
Sumber:Suara Pembaruan

Terkait: