Jakarta - Sejak 2010, Indriyanto Seno Adji berjuang melawan kanker yang menyerangnya. Namun plt pimpinan KPK ini memastikan dia tetap beraktivitas seperti biasa. Dia menyangkal kabar yang beredar bahwa dia akan mundur dari KPK karena perlu waktu untuk mengobati penyakitnya itu.
"Haaah...Lho ini saya kerja dengan aktivitas seperti biasa kok," ujar Indriyanto dalam pesan singkat kepada detikcom, Selasa (24/2/2015).
Indriyanto menjalani pengobatan terkait penyakitnya sejak 2010. Kisah hidup pakar hukum pidana ini dalam menghadapi kanker pada 2012 dimuat di situs Parkway Cancer Centre, sebuah institusi kesehatan yang berkedudukan di Singapura yang memiliki rangkaian perawatan kanker komprehensif.
Awalnya Indriyanto menderita batuk berkepanjangan selama 1,5 bulan. Pada 11 November 2010, di hari ultang tahunnya yang ke-53, dia mendadak merasakan sakit yang luar biasa pada mata kiri dan sisi kiri kepalanya. Bahu dan punggung sisi kiri juga mendapatkan rasa sakit yang serupa.
Indriyanto mendapatkan saran untuk menjalani pengobatan di Singapura. Di Negeri Singa, Indriyanto menjalani serangkaian kemoterapi. "Saya sudah menjalani 19 sesi kemoterapi dan 30 sesi tomoterapi dan sampai sekarang saya masih menjalani treatment," kata Indriyanto pada tulisan yang diunggah Juli 2012 ini.
Belum diketahui bagaimana kelanjutan terapi yang dilakukan Indriyanto itu. Namun yang jelas, Indriyanto masih aktif di berbagai kegiatan, menjadi penasihat Kapolri, jadi saksi ahli di persidangan korupsi dan terakhir menerima penunjukan Presiden Jokowi sebagai plt pimpinan KPK bersama Taufiequrrachman Ruki dan Johan Budi.