
Foto MA alias Muhamad Arsyad (22 tahun) yang diambil dari surat kelakukan baik di kediamannya di Ciracas, Jakarta, 31 Oktober 2014. Ia terjerat UU ITE dan UU Pornografi karena mengunggah foto cabul menghina Jokowi di akun Facebooknya.
a - Muhammad Arsyad batal bebas, Jumat, 31 Oktober 2014. Pasalnya, menurut Mursyidah, ibunya, petugas yang menangani berkas kasus penghinaan Presiden Joko Widodo itu sedang bertugas di luar kantor. "Katanya Senin, ini cuma bajunya saja yang dibawa pulang," kata Musyidah di kediamannya, di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 31 Oktober 2014. (Baca:
Tukang Tusuk Sate Dilaporkan oleh Tim Jokowi)
Wanita 48 tahun itu merasa lega atas penangguhan penahanan putra pertamanya itu. Ia mengucapkan syukur sambil menahan tangis haru. Mursidah tampak lelah dengan cucuran peluh di wajahnya yang pucat. Lapar diabaikannya sejak pagi. "Yang penting saya lega ketemu anak. Dia sehat, ada kabar bebas. Alhamdulillah sekali," kata Mursidah. (Baca:
Penghina Jokowi Rajin Ikuti Pengajian)
Arsad ditahan sejak 23 Oktober 2014 karena menyebarkan gambar parodi Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang beradegan asusila. Jumat lalu, seharusnya ia diizinkan pulang oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Arsyad dijerat dengan pasal pornografi. Ia terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara. (Baca juga:
Ibu Penghina Jokowi Mau Gantikan Anaknya di Bui)
Jumat, 31 Oktober 2014, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mendatangai keluarga Arsyad. Kedatangan Fadli rupanya menjadi harapan baru bagi keluarga Mursyidah. Mereka berharap Fadli dapat mempercepat proses pembebasan Arsyad. Politikus dari Partai Gerindra itu juga berjanji akan memfasilitasi pengacara gratis kepada keluarga Arsyad. (Baca:
Ibu Penghina Jokowi Minta Penangguhan Penahanan)
Saking senangnya, dalam pertemuan ini Mursidah bahkan ingin mencium kaki Fadli. "Tapi saya larang, tidak boleh sujud begitu. Sujud hanya boleh ke Tuhan," kata Ersah, yang juga kakak kandung Mursyidah. Mursyidah juga sempat mengutarakan keinginannya bertemu langsung dengan Jokowi. "Kalau diizinkan bertemu, keluarganya mau bersimpuh di kaki Jokowi agar anak saya bisa cepat pulang ke rumah," ujar Ersah. (Baca juga yang lain