
26th May 2011
|
 |
Enthusiast
|
|
Join Date: Jul 2010
Location: PIC & LEV #55
Posts: 2,382
Rep Power: 32
|
|
Pemerintah Harus Serius Menindak Chevron
Pemerintah Harus Serius Menindak Chevron
Quote:
Quote:
PEKANBARU, KOMPAS.com � Pemerintah Indonesia diminta lebih serius menindak perusahaan minyak multinasional, PT Chevron Pacific Indonesia, yang beroperasi di Provinsi Riau, terkait pencemaran lingkungan. Dalam setahun terakhir, menurut catatan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Chevron semakin sering melakukan pencemaran di sekitar wilayah produksinya.
"Untuk tahap awal ini kami memantau kejadian yang paling baru. Misalnya, pada Maret lalu, minyak mentah Chevron merembes sampai di Sungai Sebangar, Kepenghuluan Rantaubais, Kabupaten Rokan Hilir. Kami meninjau langsung kejadian itu selama tiga hari di lokasi," ungkap Direktur Eksekutif Walhi Wilayah Riau Hariansyah Usman, Rabu (25/5/2011).
Hariansyah mengatakan, tumpahan minyak di Rantaubais, mengalir sampai ke Sungai Rokan, sungai terbesar yang membelah Kabupaten Rokan Hilir. Di sepanjang aliran sungai itu terdapat beberapa perkampungan yang dihuni masyarakat. Sungai itu menjadi tempat mandi, mencuci, dan transportasi masyarakat.
Sungai itu juga menjadi sumber penghasilan warga setempat untuk menangkap ikan dan udang galah yang bernilai ekonomi tinggi. Kualitas air sungai menjadi buruk dan berpengaruh pada kesehatan warga. "Pada Oktober 2010, dua orang anak sekolah mengalami cedera karena tersiram minyak panas dari pipa Chevron yang meledak di Desa Manggala Johnson, Rokan Hilir," kata Hariansyah.
Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup telah memberi peringkat merah kepada PT Chevron pada tahun 2010. Predikat sebagai pencemar lingkungan hidup itu, antara lain, akibat peralatan sludge oil yang tidak diperbaiki puluhan tahun.
"Bukan hanya di Indonesia Chevron melakukan pencemaran. Pada Februari 2011, Pemerintah Ekuador telah menghukum denda Chevron setara Rp 72 triliun karena pencemaran. Pemerintah Indonesia tidak dapat hanya berfokus pada menaikkan lifting minyak, tetapi mengorbankan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Chevron mesti diawasi lebih serius lagi," papar Hariansyah.
Menurut Hariansyah, laporan pencemaran lingkungan Chevron di Riau akan disampaikan oleh Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat, pemerhati Chevron yang sekarang sedang berada di San Francisco. Keberadaan aliansi itu terkait pertemuan para pemegang saham Chevron.
Chevron merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar yang beroperasi di Indonesia. Chevron mampu memproduksi 370.000 barrel minyak mentah dari total produksi Indonesia sebesar 970.000 barrel.
Secara terpisah, Manajer Komunikasi PT Chevron Pacific Indonesia Hanafi Kadir, dalam siaran persnya, menyatakan menghargai perhatian dan komitmen Walhi terhadap pencemaran lingkungan. Meski demikian, Chevron sebenarnya memiliki komitmen sama dalam upaya melindungi manusia dan lingkungan.
"Kami beroperasi sesuai peraturan dan undang-undang, mengikuti standar etika tertinggi, dan mengacu pada standar global industri migas. Sebagai wujud komitmen kami, sebagai contoh dalam 10 tahun terakhir, kami melakukan upaya-upaya manajemen lingkungan, terutama untuk meminimalisasi emisi udara maupun pengelolaan air terproduksi (water discharged). Kami menginvestasikan sekitar 270 juta dollar AS untuk mendukung pengelolaan lingkungan tersebut," tutur Hanafi.
|
|
|