Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > Jual Beli > Automotive > Kendaraan Roda Empat ( Mobil ) > Merk lainnya

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 17th October 2013
Fathonah28's Avatar
Fathonah28 Fathonah28 is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Oct 2013
Posts: 3,139
Rep Power: 16
Fathonah28 mempunyai hidup yang Normal
Default Buat Modcomers semua...Hati2....penipuan gaya baru ! ! !



Bro & sis,gw dapet email dr sepupu gw,kejadian ini menimpa temannya dia,sorry ya kalo kepanjangan...sekadar info buat ceriwisers semua spy kita lebih berhati2 aja



Dear All,



Ini adalah kejadian sebenarnya yang menimpa rekan kami (karyawan Komatsu),

yang tinggal di Bekasi.



Kejadian berikut ini benar-benar terjadi pada seorang teman pada 24 Juli

2009 lalu. Semoga cerita ini bermanfaat.



Berawal dari sebuah panggilan melalui telepon rumah (fixed line/PSTN), yang

menanyakan identitas dan alamat yang sama persis dengan data yang ada

di buku telepon.

Orang yang mengaku dari "Metro TV" tersebut mengabarkan

bahwa sang pemilik nomor telepon berhak atas Grand Prize berupa mobil

"Kijang Innova". Karena sudah terlalu sering mendengar penipuan semacam

ini, maka dijawablah dengan ketus, "... kalau memang benar hadiah mobilnya

buat saya, kirim aja Pak mobilnya ke sini!".



Singkat cerita, 2 jam kemudian sampailah di depan rumah teman kita ini

sebuah Kijang Innova yang benar-benar baru, lengkap dengan pelat nomor

polisi yang masih putih!



Masih dengan perasaan yang ragu, sekaligus surprised, maka dipersilakanlah

tiga orang yang mengantarkan mobil tersebut masuk ke dalam rumah.

Dengan menunjukkan seberkas dokumen, yang konon berupa Surat Jalan, dokumen

Pajak, dokumen Asuransi, dan dokumen-dokumen yang lain maka diyakinkanlah

bahwa ia memang berhak atas mobil yang dibawanya tersebut. Sayangnya, belum

sempat ia memeriksa dokumen-dokumen tersebut, beberapa orang yang

mengaku dari Pajak, Asuransi, dan juga Notaris bergantian menghubungi via

telepon dan mengucapkan selamat atas hadiah yang didapat.



Setelah melihat ia sudah cukup yakin dengan hadiah tersebut, maka

pembicaraan beralih ke kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang

'Pemenang Grand Prize', yaitu membayar pajak hadiah. Menurut si pengantar

mobil, jumlah yang harus dibayar oleh 'sang pemenang' adalah 25% dari harga

mobil atau senilai 42 juta rupiah. Menyadari simpanan dana yang ada tidak

mencukupi untuk jumlah tersebut, maka sempat terfikir untuk mundur.

Namun, tanpa mengenal kata menyerah, si pengantar mobil kembali meyakinkan

bahwa soal pembayaran pajak adalah hal sepele, bisa ditunda kapan saja, dan

bisa dibayar dengan dicicil... 10% dulu misalnya. Maka muncullah

kembali harapan teman kita ini sambil bergumam, "... kalau 10 juta sih saya

punya...". Gotcha!!



"OK Pak, 10 juta saya kira bisa diterima oleh Pak Notaris", tukas si

pengantar mobil.



Setelah lebih kurang 2 jam berada di rumah itu, maka tiga orang pengantar

hadiah mobil pamit untuk menuju ke 'pemenang kedua' sambil lalu mereka pun

mengajak untuk sekalian bertemu notaris sambil mengendarai 'Grand Prize'

yang baru dimenangkannya. Dengan sangat meyakinkan sang pemenang

dipersilakan untuk mengendarai mobil yang memang sudah diidamkannya selama

ini.

Sebelum berangkat si pengantar hadiah menanyakan apakah uang sudah

dipersiapkan. . Sempat muncul keraguan, namun rasa gembira mengalahkan

keraguan yang sempat muncul, hingga dibawalah olehnya uang tunai sejumlah

10 juta rupiah. Di tengah perjalanan, si pengantar kembali menanyakan,

apakah perlu mampir ke ATM. Namun dijawab bahwa saldo di tabungan sudah

tinggal sedikit. Maka perjalananpun dilanjutkan, dan melalui jalan bebas

hambatan (tol).



Beberapa saat di jalan tol, si pengantar dengan sopan meminta agar kemudi

diambil alih oleh temannya. Dengan beralasan bahwa kendaraan belum

diserahterimakan, sehingga bisa merepotkan jika terjadi kecelakaan, maka

beralihlah kemudi ke orang lain dan ia pun berpindah duduk di samping pak

sopir. Di saat sedang menikmati kenyamanan kendaraan baru tersebut,

tiba-tiba dari belakang sepasang tangan membekap mulut dan hidungnya dengan

lap atau sapu tangan yang beraroma sangat tajam, hingga ia pun tak sadarkan

diri......



Setengah tersadar, sekujur badan terasa sangat dingin. Setelah tersadar

penuh, ia mendapati dirinya berada di tengah padang rumput di pinggir jalan

tol. Beruntung, dompet dan seluruh isinya hanya diacak-acak hingga ia pun

bisa pulang kembali ke rumah dengan selamat. 'Beruntung', hanya 10 juta

saja yang dibawa oleh komplotan penipu yang memanfaatkan kekhilafannya

siang itu....



Teman, jika kita cermati kasus ini, maka tampak bahwa modus penipuan makin

beragam, makin berotak, dan juga makin bermodal.Kebetulan, komplotan pada

kasus ini masuk dalam kategori komplotan yang 'sopan', 'baik hati', dan

main bersih (hampir tidak ada jejak yang ditinggalkan) .

Bukan tidak mungkin di lain kesempatan, bisa saja komplotan seperti ini

bermain kasar.



Untuk itu selayaknya kita mengingatkan keluarga yang kita tinggalkan di

rumah saat kita bekerja, dan juga kita sendiri tentunya, untuk lebih

berhati-hati.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:39 AM.


no new posts