
Ilustrasi (Ist)
Jakarta - Saya pernah membaca artikel bapak di
detikINET tentang maraknya gadget meledak dan cara menjaga keawetan baterai gadget. Info tersebut sangat bermanfaat untuk saya. Namun ada hal yang ingin saya tanyakan.
Di artikel, bapak mengatakan bahwa: "Berbeda dengan Nickel Based baterry, Li-Ion tidak memiliki
memory effect dan justru akan memperpendek usia baterai jika digunakan sampai habis (
deep discharge). Dalam kasus tertentu,
deep discharge dapat menyebabkan
short circuit."
a. Apakah baterai li-ion harus selalu di full charged (100%) tiap kali pengecasan?
[Alfons]
Rasanya
sih akan merepotkan kalau tidak
full charge, karena kita jadi harus menunggui HP yang sedang di-
charge. Pada umumnya smartphone yang baik akan otomatis menghentikan
charging kalau baterai sudah penuh 100%.
b. Apabila baterai li-ion di-charge terlalu sering (misalnya masih 80% sudah di-charge
lagi mumpung ada colokan), lalu dicabut saat belum full charged (misal 90% sudah dicabut karena harus dibawa).
Apakah kebiasaan tersebut bila dilakukan berulang-ulang dapat merusak atau memperpendek usia baterai?
[Alfons]
Kebiasaan yang Anda maksudkan tidak memperpendek usia baterai karena memang Li Ion tidak memiliki
memory effect seperti Ni Cad. Malahan secara teori teori Anda memiliki
life cycle baterai lebih panjang dengan kebiasaan tersebut.
Menurut pengetesan independen di lab, baterai yang di-
charge pada kapasitas 90% memiliki
life cycle 3.750, baterai yang di-
charge pada kapasitas 75% memiliki
life cycle 2.000, baterai yang di-charge pada kapasitas 50% memiliki
life cycle 1.200 dan baterai yang di-charge pada kapasitas 0% memiliki
life cycle 300.