Katak pohon abu-abu. (foto: LiveScience)
NORTH CAROLLINA - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa katak betina cenderung memilih katak jantan yang bisa melakukan banyak hal sekaligus dalam satu waktu untuk dikawini. Ilmuwan mengatakan hal ini tak ubahnya seperti perilaku manusia.
Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Minnesota ini menggunakan katak pohon abu-abu dengan nama latin
Hyla Chrysoscelis. Tim peneliti menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mempelajari nada dan bunyi dari suara katak betina yang memanggil pejantan untuk bereproduksi.
Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa katak betina menciptakan suara yang cukup rumit dengan menggabungkan kualitas dan intensitas suara yang berbeda-beda. Sebagaimana dilaporkan dari
Nature World News, Minggu (18/8/2013), biasanya kebanyakan katak betina mengeluarkan bunyi sebanyak 20 hingga 40 kali dalam setiap panggilan untuk mengundang pejantan menghampirinya. Sedangkan katak abu-abu hanya mampu melakukan lima sampai lima belas panggilan dalam satu menit.
Peneliti mempelajari 1.000 panggilan reproduksi katak dan menemukan bahwa katak betina mengeluarkan bunyi yang lebih banyak dari pejantan. Dan sang betina lebih memilih pejantan yang bisa membalas panggilan dengan jumlah yang sama banyak, atau lebih dari yang bisa betina lakukan.
"Ini seperti halnya berdansa dan bernyanyi dalam satu waktu," kata kepala tim peneliti Jessica Ward. Menurutnya hipotesa yang diberi nama Multitasking Hypothesis ini juga dilakukan oleh manusia. "Manusia juga melakukan hal yang sama, mereka cenderung memilih pasangan yang sanggup bekerja di luar rumah, pandai memasak, mendidik anak-anak, dan mengatur keuangan secara telaten. Wanita mencintai pria yang seperti itu," pungkas Jessica.