FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Impian mobil murah ramah lingkungan ternyata tidak semanis namanya. Mobil ini banyak dinilai tidak akan semurah dan seramah dalam kenyataannya kelak. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai promosi pemerintah mengenai mobil murah ramah lingkungan (LCGC) membohongi konsumen. Pasalnya, mobil tersebut dalam kenyataannya nanti kemungkinan tidak murah dan ramah lingkungan. Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menjelaskan mayoritas konsumen saat ini masih membeli mobil secara kredit. Jika, masyarakat membeli LCGC secara kredit, maka total harganya bisa mencapai Rp 140 juta, jauh di atas ketetapan pemerintah Rp 95 juta. "LCGC Membohongi konsumen. Apanya yang murah, jika mobil itu dibeli secara kredit harganya mencapai Rp 140 jutaan," katanya. Selain itu, sambung Tulus, pemerintah juga tidak menjamin bahwa LCGC bakal menggunakan bahan bakar non-subsidi. Untuk itu, YLKI meminta pemerintah untuk merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 dan menghentikan produksi LCGC. "Apanya yang ramah lingkungan, jika mobil ini masih menggunakan BBM, dan apalagi BBM bersubsidi. Regulasi ini terlalu menguntungkan dan memanjakan industri otomotif," katanya. Direktorat Jendral Pajak Kementerian Keuangan juga sempat mengungkapkan bahwa mobil murah dapat dijual dengan harga rendah karena pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi sang produsen. Pemberian pembebasan pajak ini bertujuan untuk menumbuhkan pasar mobil ini terlebih dahulu. Jika sudah berkembang maka pemerintah akan menarik insentif fiskal ini. Saat itu maka harga mobil murah akan sama dengan harga mobil pada umumnya. "Jadi kalau ada sektor yang baik untuk negeri ini harus dikasihkan 0 persen dulu. Supaya tumbuh, nanti di kemudian hari jangka panjang tumbuh, mulai dipajakin lagi," tegas Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany. Menteri Perindustrian MS Hidayat juga menegaskan bahwa harga mobil ini akan meningkat seiring diterapkannya teknologi tinggi dan beragam fasilitas yang dimasukkan ke dalamnya. Meski insentif pajak belum dicabut, lanjutnya, produsen sudah dapat menaikkan harga mobil sebesar 15 persen dengan penambahan teknologi dan 10 persen atas peningkatan atau penyempurnaan sisi keselamatan. "Harganya Rp 95 juta, tetapi masih memberi fleksibilitas untuk lebih tinggi," ucap Hidayat. Seperti diketahui,beberapa mobil murah yang akan hadir di Tanah Air antara lain Agya milik pabrikan Toyota, Ayla milik Daihatsu serta produsen Suzuki juga tertarik untuk bermain di kelas ini. |
![]() |
|
|