Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (ANTARA/ Puspa Perwitasari)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Kamis 25 Juli 2013 mengaku sudah kehabisan akal untuk menertibkan Metromini. Pengusaha Metromini lebih 'bandel' diatur ketimbang pengusaha Kopaja.
"Kalau saya cabut sekarang kasihan masyarakat. Jumlah yang jelek saja masih tidak cukup angkut orang Jakarta. Apalagi kalau distop, serba salah urus Metromini. Ini kita terus cari solusi jangka pendek," ujar Basuki di Balai Kota.
Ahok, begitu sapaan Basuki mengatakan, untuk menata transportasi di ibukota sangat dilematis. Sebab banyak permasalahannya mulai dari sopir, pengusaha, kebijakan sampai anggaran. "Istilahnya ya sama saja kalau dipikir kaya duluan mana, telor atau ayam," katanya.
Ia mengatakan kondisi transportasi Jakarta sudah tertinggal 20 tahun, ini yang menyulitkan penataan dan peremajaannya. Ahok bahkan sudah mendiskusikan masalah Metromini ini dengan Gubernur Joko Widodo. Keduanya sepakat kondisi Metromini sekarang lebih buruk dibanding dahulu. "Kebayang nggak, berarti sudah berapa puluh taun itu Metromini nggak diurus," jelasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku terus melakukan pendekatan pada pengusaha agar memperbaiki kendaraan mereka. Dia juga berharap agar ke depan bisa terintegrasi dengan Transjakarta.
Selain itu ia sudah memerintahkan pengetatan perizinan kendaraan dan pengawasan di terminal. "Kalau keliatan nggak layak, langsung tegur. Suruh benerin dulu biar nggak bahaya di jalan," tandasnya