Bangkok : Nama Teeratep Winothai sepertinya akan terus diingat manajer Manchester United, David Moyes. Bukan soal prestasi atau permainan brilian layaknya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, namun karena gol Winothai yang mampu merusak debut Moyes sebagai manajer The Red Devils.
Winothai sukses menciptakan gol saat melawan MU di laga uji coba. Ia yang memperkuat tim Singha All Star XI, mampu merobek jala skuat asuhan Moyes di menit 50. Dengan golnya itu, MU pun dipaksa kalah di laga perdana tur pra musimnya.
Selama ini, jarang yang mengetahui tindak tanduk Winothai di atas lapangan. Padahal, pemain berusia 28 tahun ini sudah sering diandalkan di skuat Thailand. Namun nasib sebagai pemain asal Asia Tenggara membuat namanya kalah ngetop dibandingkan pemain-pemain dari kawasan Asia Timur seperti Shinji Kagawa (Jepang/Manchester United), Yuta Nagatomo (Jepang/Inter milan), atau Park Ji Sung (Korea Selatan/QPR).
Di level Timnas, Winothai tak hanya jadi andalan di skuat senior. Dirinya juga pernah diandalkan di beberapa level usia. Tercatat, Winothai pernah masuk ke skuat Thailand U-17, U-19, U-21, dan U-23. Prestasinya pun sangat mengagumkan. Ia berhasil mengantar Timnas U-23 Thailand juara Sea Games 2001, 2003, 2005, dan 2007.
Karier junior Winothai juga terbilang mengagumkan. Dirinya pernah menuntut ilmu sepakbola di Crystal Palace pada 2002 sampai 2004 lalu. Bahkan, setahun berikutnya ia dipercaya masuk ke dalam skuat Everton asuhan David Moyes.
Sayangnya, karier Winothai tak mampu berkembang dengan baik. Ia pun dipulangkan ke Thailand dan akhirnya merumput bersama BEC Tero Sasana di tahun 2006.
Setelah tiga tahun membela BEC Tero Sasana, Winothai kembali ke Eropa. Kali ini ia bermain untuk Lierse di liga Belgia. Namun lagi-lagi, karier Winothai tenggelam. Ia pun harus rela melanjutkan karier sepakbolanya di Thailand.
Di tanah airnya, penampilan Minothai berangsur membaik. Sejak 2009 sampai saat ini, dirinya tercatat memperkuat tiga klub berbeda yakni Muangthong United FC, BEC Tero Sasana, dan Bangkok Glass.