Baru Sehari Rakyat Sudah Dilarang Berkomentar di Facebook SBY

DIRGAYUZA SETIAWAN/IST
Akun jejaring sosial
Facebook (FB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang baru diluncurkan Jumat (5/7) malam ternyata sudah mendapat kritik dari pemerhati teknologi informasi dan komunikasi. Pasalnya, tertanggal mulai hari ini (Minggu, 7/7) wall atau dinding FB dengan situs
http://www.facebook.com/SBYudhoyono telah ditutup oleh administrator halaman tersebut.
"Hal ini sangat disayangkan, karena bisa diartikan rakyat dilarang berkomentar di media sosial resmi Presiden RI SBY. Selain itu, Presiden RI SBY dan staff mungkin belum mengerti bahwa esensi dari media sosial adalah untuk melakukan komunikasi dua arah, bukan satu arah," ujar pemerhati teknologi informasi dan komunikasi, Dirgayuza Setiawan
.
Kata Yuza, begitu ia biasa disapa, rakyat menuliskan kritik, pertanyaan, serta saran adalah hal biasa dalam media sosial. Jadi, seharusnya hal ini tidak perlu ditutup-tutupi.
"Dengan menutup dinding FB, administrator memaksa rakyat menjadi pasif, hanya dapat memberikan jempol dan komentar pada konten yang diterbitkan
(posting) oleh administrator," lanjut mantan Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia PPI Australia itu.
Namun, tambahnya, Presiden SBY bukanlah tokoh Indonesia pertama yang membuka akun
Facebook, lalu memblokir dinding agar rakyat tidak dapat berkomentar. Tokoh yang sudah terlebih dahulu membuka akun Facebook dan menutup dinding adalah Aburizal Bakrie. Akun milik ARB,
http://www.facebook.com/aburizalbakriepage juga telah menutup wall-nya untuk umum.
Yuza pun membandingkan dengan wall akun FB Prabowo Subianto
http://www.facebook.com/PrabowoSubianto dan Wiranto
http://www.facebook.com/wiranto.official yang terbuka untuk rakyat. Kedua akun ini bahkan sering menjawab pertanyaan-pertanyaan serta kritik-kritik yang masuk.
"Perhatian khusus saya ke dinding FB Partai Gerindra,
http://www.facebook.com/gerindra dimana saya perhatikan, semua komentar yang masuk di wall FB Partai Gerindra dijawab satu-per-satu, terutama pada hari kerja," tandasnya.