FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Presiden Rusia Sahkan UU Larangan Propaganda Hubungan Sejenis
Kremlin dan Gereja Ortodoks menilai propaganda merusak generasi muda. Presiden Rusia, Vladimir Putin, akhirnya ikut menandatangani sekaligus mengesahkan undang-undang yang melarang propaganda hubungan sejenis, Minggu 30 Juni 2013. Pemerintah akan mengenakan denda berat kepada para pelaku yang masih menyebarkan propaganda hubungan sejenis kepada masyarakat. Kantor berita Rusia, RIA Novosti, melansir denda sebesar 800 ribu rubel (Rp242 juta) hingga satu juta rubel (Rp303 juta) akan dikenakan bagi pelaku perorangan. Pelaku yang berasal dari kalangan pejabat akan dikenai denda sebesar 40 ribu rubel (Rp12 juta) hingga 50 ribu rubel (Rp15 juta). Sementara itu, pelaku dari kalangan badan hukum akan dikenai sanksi tambahan berupa penghentian kegiatan operasional selama 90 hari. Pelaku yang menyebarkan propaganda hubungan sejenis dari kalangan media massa atau melalui dunia maya akan dikenai hukuman lebih berat. Dendanya berkisar 50 ribu rubel (Rp15 juta) hingga 100 ribu rubel (Rp31 juta) untuk pelaku individu. Untuk pejabat berwenang dari media akan dikenakan denda 200 ribu rubel (Rp60 juta) hingga satu juta rubel (Rp302 juta) plus penghentian kegiatan operasional media tersebut selama tiga bulan. UU ini sebelumnya telah disahkan oleh parlemen rendah Rusia (Duma) pada 11 Juni lalu, sedangkan parlemen tinggi Rusia (Majelis Federal) baru menyetujui aturan tersebut pekan lalu. Larangan terhadap propaganda hubungan seksual non-tradisional ini merupakan upaya untuk tetap mempertahankan nilai tradisi Rusia menghadapi kebudayaan liberal Barat. Kremlin dan Gereja Orotdoks Rusia menilai propaganda hubungan sejenis telah merusak generasi muda Rusia. Di sisi lain, pengesahan aturan pelarangan propaganda hubungan sejenis itu juga membuat pemerintahan Putin menuai banyak protes. Salah satu protes diajukan oleh Pengadilan Eropa di bidang hak asasi manusia yang menganggap aturan itu telah mendiskriminaskan komunitas homoseksual. Namun, Putin membantah anggapan tersebut. Selasa pekan lalu, Putin menegaskan tidak ada hak kaum homoseksual yang dilanggar dalam UU tersebut, karena UU dirancang untuk melindungi anak-anak di Rusia dari pengaruh berbahaya soal hubungan sesama jenis. �Ini bukan mengenai pemberian denda kepada kaum homoseksual. Aturan ini berisi poin bagaimana melindungi anak-anak dari informasi semacam itu,� ujar Putin. Putin mengatakan, apabila di beberapa negara mungkin tidak penting untuk melindungi anak-anak dari paparan informasi homoseksual. Namun, di mata pemerintah Rusia, hal tersebut sangat krusial. "Kami akan tetap melindungi anak-anak dari informasi semacam itu (hubungan sejenis) sesuai dengan apa yang diputuskan oleh penegak hukum. Kami meminta Anda untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri,� kata Putin. |
![]() |
|
|