FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Anas Buka Suara, �Drama� Hambalang Kembali Hampiri Ibas
![]() VIVAnews � Anas Urbaningrum seakan mengirim sinyal soal keseriusannya membuka �halaman berikutnya� usai ia ditetapkan KPK menjadi tersangka dan berhenti dari Partai Demokrat. Dalam pidatonya Sabtu lalu, Anas memang �mengancam� akan menguak hal-hal lain dalam �halaman berikutnya� untuk kebaikan bersama. Ancaman halus Anas itu tampaknya tak main-main. Anas mulai menjalankan manuvernya dalam wawancara eksklusif dia dengan RCTI. Dalam wawancara itu, Anas mengatakan pernah ikut dalam pertemuan antara Muhammad Nazaruddin dan Amir Syamsuddin. Ketika itu, menurut Anas, Amir meminta penjelasan dari Nazar mengenai aliran dana Hambalang. Anas tidak menjawab secara gamblang ketika dalam wawancara itu ia ditanya apakah Ibas Yudhoyono juga ikut menerima dana Hambalang. Menurut Anas, Amir lebih pantas menjelaskan hal itu karena posisi Anas hanya sebagai pendengar selama dialog antara Amir dan Nazaruddin berlangsung. Anas pun meminta pertanyaan soal Ibas langsung ditujukan kepada Amir. Apabila Amir tak mau menjelaskan, barulah Anas bersedia menjawabnya. Ini kali pertama Anas secara implisit mengatakan bersedia menjawab pertanyaan soal Hambalang, dengan catatan apabila Amir tak buka suara. Spekulasi keterlibatan Ibas dalam aliran dana Hambalang memang bukan kali pertama muncul. Isu soal ini sempat santer ketika kasus Nazaruddin pertama kali menyeruak tahun 2011. Ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono yang ikut dalam Sidang Dewan Kehormatan guna �menghakimi� Nazaruddin disebut sangat marah kepada mantan Bendahara Umum Demokrat itu. Pasalnya, Nazaruddin mengatakan Ibas pernah menerima uang dari dirinya. SBY bahkan disebut sampai menggebrak meja saking marahnya. Namun semua hal tersebut langsung dibantah oleh Amir Syamsuddin. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu menuduh Anas sedang menjalankan skenario pribadinya. �Cerita yang disampaikan Anas tidak seperti keadaannya,� kata Amir, Rabu 27 Februari 2013. Menteri Hukum dah HAM itu mengatakan, memang benar ada pertemuan antara dirinya, Nazaruddin, Anas, dan SBY dalam rangka Sidang Dewan Kehormatan terhadap Nazaruddin sebelum yang bersangkutan menjadi buron KPK dalam kasus korupsi suap Wisma Atlet. Ketika itu Amir masih menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Dalam Sidang Dewan Kehormatan itu, ujar Amir, tidak ada pembahasan sepatah katapun mengenai Ibas. Malah sesungguhnya, kata Amir, Sidang Dewan Kehormatan itu berlangsung atas usul dari Anas. �Nazaruddin waktu itu diperiksa Dewan Kehormatan. DK meminta Nazaruddin mundur baik-baik. Maka kalau dia (Anas) cerita ada nama Ibas di situ, saya jadi bingung,� kata Amir. Ibas sendiri langsung membantah menerima aliran dana Hambalang. �Tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Saya yakin 1.000 persen kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini,� kata Ibas di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jakarta. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu pun meminta Anas tidak berbicara macam-macam soal dirinya. �Saya respek kepada Mas Anas dan berharap beliau dapat fokus terhadap status hukum yang sedang dijalaninya, dan tidak beropini di depan publik,� kata Ibas. �Silakan kasus ini dibuka selebar-lebarnya dan mari kita berikan kesempatan kepada KPK dan pengadilan untuk menuntaskan kasus ini dengan adil dan transparan,� ujar Ibas. Ia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan opini-opini yang beredar soal dirinya. �Ini seperti lagu lama yang diulang-ulang sehingga saya harus menegaskan kembali bahwa saya tidak mengetahui apapun terkait tudingan (Hambalang) tersebut,� kata Ibas. KPK sendiri menyatakan nama Ibas sampai saat ini belum terkait dengan kasus Hambalang yang menyeret Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum itu. �Kasus Hambalang masih didalami terus. Saya belum menerima laporan dari penyidik tentang nama itu (Ibas),� kata Ketua KPK Abraham Samad. Abraham mengatakan, siapapun bisa dituding terlibat dalam kasus Hambalang, tapi �akurasinya nanti dari hasil pengembangan penyelidikan penyidik.� Ia mengatakan KPK tidak dapat berspekulasi soal kemungkinan keterlibatan Ibas karena penyidik KPK belum menyimpulkan hasil pemeriksaan mereka. |
![]() |
|
|