FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Dunia Kerja Tips-tips dan cerita seputar dunia kerja |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Dalam dunia kerja, pasti menemui berbagai karakteristik rekan kerja. Pemikiran dan pandangan antar rekan kerja pun memiliki perberbedaan. Nah, perbedaan itulah yang kerap menimbulkan konflik.
"Pada saat kita bertemu orang, bahkan sahabat atau soulmate sekalipun pasti menemukan konflik," ujar psikolog Ratih Ibrahim, saat ditemui Wolipop pada acara Rexona di Jakarta Theater, Rabu (20/04/2011). ![]() Jadi, sebenarnya wajar saja jika konflik terjadi. Konflik memang terkesan menyulitkan. Sehingga perlu diatasi secara bijak, agar situasi yang menekan dapat terlewati dengan baik. Apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan konflik? Berikut tipsnya ! 1. Berpikir rasional Dalam menghadapi masalah, berpikir rasional sangat penting. Dengan mengalisa permasalahan secara logis, maka lebih mudah dalam memecahkan masalah rumit. "Kita harus punya kapabilitas dan mampu melihat konflik dari atas. Dengan begini, kita jadi bisa rasional dalam menganalisa sebuah konflik," tutur Ratih. 2. Persiapan Ratih juga menambahkan untuk mengatasi sebuah permasalahan dibutuhkan persiapan. Dengan mempersiapkan dan membuat rencana-rencana, maka akan lebih mampu dan percaya diri saat menghadapi sebuah permasalahan. "Persiapan juga penting. Jadi, kita harus antisipatif terhadap kemungkinan konfliknya yang akan terjadi. Kalau diri kita mantab kita mampu mengantisipasi ketika berhadapan dengan masalah, sehingga menjadi lebih tangguh," papar Ratih. 3. Jangan bersikap sinis Seperti dikutip eHow, hindari bahasa tubuh, ekspresi wajah dan nada suara yang menunjukkan permusuhan. Bersikap sinis seperti itu, malah memancing pertikaian yang lebih besar. Tunjukkan sikap asertif bukan agresif. Perilaku asertif adalah tingkah laku interpersonal yang mengungkap permasalahan secara terbuka, jujur, tegas dan langsung pada tujuan. Sikap asertif dilakukan untuk mencapai win-win solution, tapi tetap menjunjung nilai kesopanan tanpa saling memancing emosional. 4. Fleksibel Keyakinan pada diri memang perlu ditanamkan. Tapi sebagai makhluk sosial, Anda tetap perlu fleksibel dan tidak terlalu berpegang teguh pada keyakinan. Seperti dikutip dari Morebusiness, dengan fleksibelitas lebih mudah untuk menyamakan visi. Sumber : wolipop.com
__________________
![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
selesaikan masalah dengan cara yang profesional nanti akan selesai dengan baik, jangan terlalu menggunakan perasaan.
|
![]() |
|
|