Jakarta - Ijazah Shara Meilanda Ayu di Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Ashriyyah, Parung, Bogor, ditahan karena ada urusan pengabdian yang belum kelar. Mendikbud M Nuh janji membereskannya dengan cara apa pun.
Janji ini disampaikan Nuh pada ayah Ayu, Sugiyanto, saat bertemu di kantornya, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013) siang tadi. Kedunya berbicara cukup akrab.
"Saya bicara dari hati ke hati dengan Pak Sugiyanto, dan dia menangis. Dia orang Semarang, Purwodadi," kata Nuh kepada wartawan.
"Saya bilang ke dia, yang penting, Pak Gi, nggak perlu mikir lain-lain, intinya ijazah, gol itu. Caranya nggak perlu tahu," sambungnya.
Nuh tak terlalu memusingkan jawaban pihak Ponpes soal masa pendidikan dan kewajiban pengabdian selama dua tahun. Intinya, kini Ayu bisa meneruskan pendidikan.
"Itu ramenya kan daripada akar persoalan. Ijazahnya ditahan kita akan komunikasikan dengan sana, persoalan apa, dan ijazah dikasih," tegasnya.
Sugiyanto (45) nekat menjual ginjalnya di Bundaran Hotel Indonesia demi mendapatkan uang untuk menebus ijazah anaknya yang ditahan pihak sekolah. Total biaya yang harus ditebusnya mencapai Rp 17 juta.
Namun saat dikonfirmasi, pihak Ponpes membantahnya. Menurut mereka, tak ada biaya kewajiban Rp 17 juta. Versi Ponpes, ijazah Ayu ditahan karena dia tak mau meneruskan kuliah S1 dan enggan melakukan pengabdian selama dua tahun.
28th June 2013
Ayah Jajakan Ginjal, Mendikbud Janji Bereskan
