Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan > Domestik

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 3rd May 2011
atheis's Avatar
atheis atheis is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!
Default Sensasi Memberi Makan Burung Elang


Kegiatan memberi makan burung elang di Pulau Elang sudah lama dijadikan salah satu obyek wisata andalan Langkawi.


Quote:
KOMPAS.com - Kepulauan Langkawi yang terdiri dari 99 pulau pada saat laut pasang dan 104 pulau saat laut surut memiliki ikatan khusus dengan burung elang. Di sini hidup habitat asli burung elang di sebuah pulau kecil yang diberi nama Pulau Elang. Nama Langkawi sendiri terdiri dari dua kata, yaitu Lang yang berarti burung elang dan Kawi yang berarti coklat kemerah-merahan-merujuk ke warna khas burung elang.

Maka begitu tiba di pulau Langkawi, wisatawan biasanya langsung menuju Eagle Square atau Dataran Lang yang berlokasi di Kota Kuah (pusat kota Langkawi) untuk menikmati patung elang berukuran besar. Patung yang diresmikan tahun 1996 oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ini dibuat dengan secara detil. Dari jarak dekat, bulu-bulu yang menempel di sayap dan kaki burung terlihat nyata.

Langkawi juga memiliki Pulau Elang, sebuah pulau kecil tempat habitat asli sekumpulan elang putih. Anda juga dapat dengan mudah membawa pulang souvenir burung elang dalam beragam ukuran karena tersedia di banyak pusat perbelanjaan.

Memasuki hari kedua, Malaysia Tourism Board mengajak wartawan Indonesia menyelami lebih dalam obyek wisata khas Langkawi. Usai sarapan pagi di hotel The Westin, saya bertolak ke dermaga untuk menjelajahi beberapa pulau yang dijadikan obyek wisata.

Dermaga yang saya maksud merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal kecil dan speedboat yang bisa disewa oleh wisatawan. Tempatnya cukup terpencil dan masuk ke dalam. Encik Yazi, pemandu yang membawa kami ke tempat ini mengungkapkan, lahan parkir mobil cukup bermasalah di sini karena terbatasnya lahan.

Untuk menikmati wisata pulau, Anda bisa memilih beberapa paket. Tapi yang paling populer adalah paket ke Pulau Dayang Bunting, Eagle Feeding dan Pulau Beras Basah. Untuk bisa berkunjung ke tiga tempat tersebut, Anda perlu membayar RM 40-45 ringgit per orang. Pilihan lainnya adalah bermukim di satu pulau, untuk kemudian dijemput di sore hari atau sesuai kesepakatan.

Perjalanan mengarungi lautan pun dimulai dengan menggunakan perahu motor. Sepanjang perjalanan, pulau-pulau berukuran kecil-besar berulang kali memukau mata. Perahu yang saya tumpangi mengarungi pulau-pulau yang menjulang tinggi di atas laut dan dirimbuni pepohonan. Setelah berjalan sekitar 10 menit dari dermaga, pulau-pulau itu seolah mengepung kapal.

Di kepulauan ini memang banyak karang-karang berukuran besar. Kepulauan Langkawi sendiri hanya memiliki beberapa pulau besar, seperti Pulau Langkawi, Pulau Dayang Bunting, Pulau Singa Besar dan Pulau Pasir Basah.

Dayang Bunting
Tujuan pertama adalah pulau Dayang Bunting yang memiliki legenda terkait putri dan anaknya. Bila pulau ini dilihat dari jarak tertentu, akan nampak bentuk seorang ibu hamil muda yang sedang terbaring. Setiap wisatawan pasti diajak berhenti di titik tertentu untuk melihat penampakan pulau berbentuk wanita hamil sebelum melanjutkan perjalanan ke pulau Dayang Bunting.

Menurut cerita yang disampaikan oleh Encik Yazi, pulau ini sebenarnya adalah sosok wanita yang dikutuk menjadi batu oleh seorang raksasa. Tapi nama Dayang Bunting lebih banyak ditujukan untuk danau Dayang Bunting yang terdapat di dalam pulau.

Danau berair payau di pulau ini dikenal mampu mengabulkan keinginan setiap perempuan yang ingin memiliki anak. Konon dahulu kala, terdapat seorang putri raja yang kehilangan anak pertamanya sesaat setelah dilahirkan. Sang putri sangat sedih dan tertekan. Anak itu kemudian dimakamkan di danau yang terdapat di pulau ini. Sebelum balik ke istana, dia memberkahi air danau agar setiap ibu yang belum memiliki keturunan dapat segera hamil dan menimang anak bila si ibu mandi di danau tersebut.

Begitu tiba di pulau, saya harus menyusuri jalan setapak sepanjang satu kilometer untuk sampai ke lokasi danau yang luasnya sekitar tiga kali lapangan sepak bola. Di danau ini terdapat penjelasan asal mula terbentuknya danau yang diyakini berasal dari runtuhnya gua besar di pulau tersebut sejak ribuan tahun lalu. Tapi meskipun berada di dekat laut, air di danau ini tidak berubah menjadi asin.

Begitu tiba di danau, terlihat para wisatawan bergegas pulang usai berenang dan mandi di sini. "Kedalaman sungai sekitar 10 meter, tapi tempat berenang sudah dibatasi oleh tali itu," kata Yazi, sambil menunjuk ke pembatas tali yang dibuat untuk areal berenang. Selain itu, terdapat satu 'kolom' kecil yang terbuat dari karet untuk mereka yang ingin sekedar membasahi badan di danau ini.

Pulau Elang
Dari pulau Dayang Bunting, perahu yang saya tumpangi langsung menuju ke pulau Elang. Tapi perahu tidak berhenti di dermaga, melainkan berhenti di dekatnya. Setelah mesin perahu berhenti, saya mulai menikmati burung-burung elang yang berkeliaran berkelompok di angkasa.

Keinginan melihat kawanan elang dari jarak dekat baru terwujud setelah Enjik Din si pemilik perahu melempar sekantong kulit ayam. Saya tidak sempat melihat wujud makanan elang yang disajikan. Tapi, menurut Din, kulit ayam merupakan makanan favorit burung elang.

Dan benar saja. Tak lama makanan disebar ke laut, burung-burung elang putih berukuran besar langsung datang dari segala penjuru mata angin, menyerbu makanan yang disebar di samping perahu. Mereka menyambar makanan, lalu terbang tinggi untuk kemudian memutar kembali dan menukik ke bawah menyambar makanan yang tersisa.

Burung-burung yang sedang dalam keadaan lapar itu seperti sudah menandai bau kulit ayam. Dalam sekejap, makanan yang disajikan ludes dimakan dalam waktu kurang dari satu menit. Mungkin karena makanan yang disebar memang tidak banyak.
Sayangnya, saat saya meminta Encik Din menyebar lagi kulit ayam, dia tidak bisa memenuhinya karena pasokan makanan yang dibawa memang terbatas. Tapi saya beruntung berhasil merekam acara memberi makan burung elang dengan kamera Canon yang saya bawa.

Usai memberi makan elang, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pulau Beras Basah. Saya tidak banyak bicara ketika keindahan pantai di pulau ini terhampar di depan mata. Lautnya berwarna biru kehijau-hijauan, dengan terumbu karang yang hidup bebas di dasar laut. Pantainya sangat landai, nyaris tanpa ombak dan pasir yang terhampar begitu putih, seputih butir-butir beras.

Pulau tak berpenduduk ini memang memiliki lekuk pantai yang indah. Tak jauh dari pantai, terdapat pulau kecil yang seolah menjadi pembatas kawasan pantai. Saat berada di sana, saya seakan berada di pantai pribadi yang tertutup dari alam lepas.

Menurut Yazi, nama Pulau Beras Basah yang namanya mirip dengan salah satu objek wisata pulau di Bontang, Kalimantan Timur, ini diambil dari kisah legenda penduduk yang sedang membawa beras mengarungi lautan. "Sampai di pulau ini, kapalnya tenggelam, sehingga beras yang dibawa jadi basah semua," cerita Yazi dalam perjalanan pulang ke hotel.



Reply With Quote
  #2  
Old 3rd May 2011
atheis's Avatar
atheis atheis is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!
Default

Quote:
Spoiler for pesan:

trit repost, mohon maaf n silahkan diclosed
salah kamar, silahkan di moderasi
informatif dan atau menghibur, silahkan dibaca
dan dicoment
mohon partisipasinya untuk menambahkan TAG

memberi cabe sbg apresiasi utk TS

Reply With Quote
  #3  
Old 3rd May 2011
artka's Avatar
artka artka is offline
Member Aktif
 
Join Date: Feb 2011
Location: PIC#072
Posts: 203
Rep Power: 0
artka ceriwis bangetartka ceriwis bangetartka ceriwis bangetartka ceriwis bangetartka ceriwis bangetartka ceriwis banget
Default

panjang kali ndan...
ga sanggup baca
lagian elang udah langka sekarang ndan
Reply With Quote
  #4  
Old 3rd May 2011
atheis's Avatar
atheis atheis is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!
Default

Quote:
Originally Posted by artka View Post
panjang kali ndan...
ga sanggup baca
lagian elang udah langka sekarang ndan
baca pelan2 dunk....

disana kan emang habitatnya elang ndan
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:14 AM.


no new posts