Manila - Suami seorang diplomat Amerika Serikat (AS) tewas dibunuh di Filipina. Pria asing ini tewas ditusuk usai terlibat percekcokan di luar sebuah klub eksekutif yang berada di Manila.
Dalam kasus ini, kepolisian Filipina telah menangkap 4 pria yang diduga sebagai pelaku dalam penusukan ini. Keempat pelaku merupakan 3 pria pengusaha dan seorang mahasiswa, yang semuanya diperkirakan masih berusia 20-an tahun.
Insiden ini berawal ketika ayah 3 anak ini tengah berjalan menuju ke klub eksekutif khusus warga ekspatriat tersebut pada Sabtu (24/11) pagi waktu setempat. Korban melihat petugas keamanan klub yang berada di gerbang, tengah memeriksa identitias sejumlah pria atau pelaku, yang akan masuk ke dalam klub.
Pria-pria muda tersebut menumpang mobil SUV mewah. Korban kemudian bergabung dalam percakapan antara pria-pria muda tersebut dengan petugas keamanan. Ternyata pria-pria tersebut tidak bisa masuk ke dalam karena tidak memiliki kartu akses untuk masuk ke dalam.
Menurut Kepala kepolisian Manila Inspektur Senior Manuel Lukban, korban dengan pria-pria muda tersebut lantas terlibat perdebatan yang berujung pada cekcok. Diketahui bahwa korban yang awalnya memicu perdebatan.
"Pria-pria tersebut hendak pergi meninggalkan lokasi ketika korban mengetuk kendaraan mereka. Pelaku kemudian keluar dari mobil dan langsung memukuli dan menusuk korban di bagian punggung dan bahu," terang Lukban seperti dilansir AFP, Senin (26/11/2012).
Korban yang berkewarganegaraan AS ini pun dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Pelaku sempat berusaha melarikan diri, namun polisi yang dihubungi oleh petugas keamanan klub berhasil membekuk mereka. Pisau berlumuran darah yang digunakan untuk menusuk korban, juga berhasil disita dari pelaku. Keempat pelaku dijerat pasal pembunuhan dan akan menjalani persidangan dalam waktu dekat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez, menyebut insiden ini merupakan 'insiden kekerasan' dan tidak menargetkan secara khusus terhadap warga AS di Filipina. Secara terpisah, Kedubes AS di Manila ikut memberikan komentar atas insiden ini. Dalam pernyataan singkat, mereka menyampaikan kemarahan atas insiden ini.
"Kedutaan mengutuk keras aksi kekerasan semacam ini. Korban merupakan suami seorang staf Kedubes AS dan merupakan ayah dari 3 anak," tutur juru bicara Kedubes AS di Manila, Tina Malone.