Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, berhasil melanjutkan masa jabatannya setelah dia dinyatakan menang dalam pemilihan umum (Pemilu). Namun, pesaingnya tak puas atas hasil pemilu itu sehingga terjadi kerusuhan di bagian utara Nigeria.
Menurut kantor berita
Associated Press (AP), Komisi Pemilu Nigeria Senin malam waktu setempat mengungkapkan Jonathan unggul lebih dari 10 juta suara atas pesaingnya, Muhammadu Buhari. Namun, Buhari menuding kemenangan Jonathan ini sarat kecurangan.
Maka, sebagai aksi protes, para pendukung Buhari mengobarkan kekerasan di 13 negara bagian di Nigeria, melukai ratusan orang. Mereka membakar ban dan melempar batu ke arah pasukan keamanan. Baku hantam pun tak terelakkan.
Jonathan langsung berseru kepada rakyat segera bersatu dan tidak tersulut kerusuhan. "Ambisi politik tidak sepantasnya dibayar oleh darah warga Nigeria," kata Jonathan.
Kerusuhan pasca pemilu ini berpotensi mengarah kepada konflik antar penganut dua agama. Jonathan adalah presiden beragama Kristen, sedangkan Buhari didukung oleh banyak umat Muslim yang dominan di bagian utara Nigeria.
Jonathan saat ini bukan presiden hasil pemilu. Jabatan dia sebelumnya adalah wakil presiden. Namun, Jonathan otomatis menjadi presiden sejak 5 Mei 2010, menggantikan pemimpin sebelumnya, yaitu Umaru Yar'Adua, yang wafat karena sakit.
Sumber : vivanews.com