Dunia menyelamati Obama

vals^VIP

Para pemimpin dunia ramai-ramai menyelamati keterpilihan kembali Presiden Barack Obama, dengan umumnya berharap kerjasama lebih erat dengan Amerika Serikat dalam mengatasi perlambatan ekonomi dunia dan menciptakan keamanan di seluruh penjuru dunia.

Ucapan selamat membanjir dari seluruh dunia, termasuk dari sesama anggota tetap Dewan Keamanan PBB; Inggris, China, Prancis dan Rusia, demikian pula dari Israel yang sekutu setia AS di Timur Tengah dan negara yang menjadi kampung halaman moyang Obama, Kenya.

Sebaliknya, Taliban menyambut kemenangan Obama dengan menyerang kebijakan militer AS di Afghanistan, sedangkan reaksi Iran suam-suam kuku.

Sementara itu pendiri WikiLeaks Julian Assange menyebut Obama "serigala berbulu domba" dan menilainya pemimpin utama AS yang tetap akan menyerang situs webnya yang telah membuat Washington berang karena membeberkan dokumen-dokumen rahasia pemerintah AS itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang kadang memiliki hubungan yang dingin dengan Washington, menyelamati Obama atas kemenangannya terhadap penantangnya dari kubu Republik Mitt Romney yang menyerang Moscow selama kampanye Pilpres AS.

"Kami berharap awal positif yang mengeratkan hubungan Rusia-AS di mandala dunia akan berkembang dalam kepentingan keamanan dan stabilitas dunia," lapor kantor berita Rusia mengutip Juru Bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov seperti dikutip AFP.

Presiden China Hu Jintao, yang pekan ini dia juga mendapat mandat kekuasaan dari Kongres Partai Komunis, menggarisbawahi "kemajuan positif" dalam hubungan China-AS dalam empat tahun terakhir, kendati kedua negara bersitegang dalam sejumlah isu perdagangan dan masalah teritorial yang melibatkan sekutu-sekutu AS.

"China akan menatap masa depan dan membuat upaya terus menerus demi kemajuan baru dan lebih besar dalam membangun kemitraan yang kooperatif antara China dan AS," kata juru bicara kementerian luar negeri China.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai juga mengucapkan selamat kepada Obama dan berharap kemenangannya akan mengantarkan pada hubungan "yang lebih jauh" kendati reaksi di jalanan di negeri yang dicabik perang itu terlihat sebaliknya di mana Taliban mengatakan Obama harus menarik pasukannya segera dari negeri itu, lebih awal dari yang dijadwalkan.

"Obama mulai kini harus tahu bahwa mereka kalah perang di Afghanistan," kata juru bicara Taliban seperti dikutip AFP.

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menyatakan dia yakin hubungan dengan AS akan berlanjut menuju kemakmuran.

Pakistan adalah sekutu penting AS dalam perang melawan terorisme, namun hubungan antarkedua negara dalam dua tahun terakhir penuh lika-liku terutama setelah pembunuhan Osama bin Laden oleh AS di Pakistan dan serangan udara yang salah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang hubungannya dengan Obama kerap tegang juga menyambut kemenangan Obama.

"Saya akan terus bekerja bersama Presiden Obama dalam menjamin kepentingan keamanan vital Israel dan Amerika Serikat," kata Netanyahu, yang selama kampanye malah mendukung Romney.

Di Timur Tengah lainnya, Presiden Palestina Mahmud Abbas mendesak pemimpin AS itu untuk meretas jalan damai, sedangkan juru runding Palestina Saeb Erakat berharap keterpilihan lagi Obama akan berarti terciptanya negara Palestinas dalam empat tahun ke depan.

Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina sendiri sudah berlangsung sejak September 2010.

Iran, yang menghadapi tekanan Barat perihal masalah nuklir, terutama dari AS dan musuh bebuyutannya Israel, mengatakan kemenangan Obama tak akan mengantar pada normalisasi hubungan, namun menyatakan kemungkinan untuk melakukan negosiasi "bukanlah hal yang tabu".

"Hubungan dengan Amerika Serikat tidaklah mudah, terutama setelah semua tekanan itu dan kejahatan AS terhadap rakyat Iran," tulis kantor berita Fars mengutip ketua peradilan Iran Ayatollah Sadeq Larijani.

Di Eropa, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan dia tengah menanti bekerjasama kembali dengan "sahabatnya" Obama dalam sejumlah front, termasuk membantu ekonomi dunia dan mencari solusi bagi meluasnya konflik Suriah.

"Ada begitu banyak hal yang perlu kami lakukan: Kami perlu memacu lagi ekonomi dunia dan saya ingin melihat kesepapatan perdagangan Uni Eropa-AS," kata Cameron.

Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta Obama untuk bergerak cepat dalam mengakhiri perang di Suriah dan menghidupkan proses damai di Timur Tengah, sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan dia menanti berlanjutnya hubungan hingga kedua negara bahu membahu memperjuangakn kebijakan luar negeri penting dan tantangan ekonomi yang kedua negara hadapi, sebagai sahabat dan sekutu.

Pesen Merkel ini senada dengan Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dan Presiden Prancis Francois Hollande.

Presiden Brazil Dilma Rousseff juga mengutarakan ucapan selamatnya.

Dalai Lama menulisi surat ke Obama dengan berkata bahwa Presiden harus bekerja keras dalam menghidupkan harapan besar dan kepercayaan yang diberikan rakyat Amerika."

Melalui dutanya di Washington, Paus Benedictus XVI mengatakan dia berharap Tuhan akan menuntun Obama dalam menunaikan "pertanggungjawaban sangat seriusnya kepada negaranya dan kepada masyarakat internasional".

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mendesak AS untuk meneruskan memainkan peran positifnya di Afrika, sedangkan Nelson Mandela Foundation mengatakan AS adalah mitra vital dalam upaya benua ini mengatasi kemiskinan dan ketidakmerataan.

Presiden Mesir Mohamed Morsi juga menyambut kemenangan ini dengan mengatakan dia berharap kemenangan itu memperkuat tali persahabatan antara dua negara.

Namun pemimpin Uni Afrika Thomas Boni Yayi menyeru Obama untuk "menunjukkan komitmen yang lebih dalam resolusi krisis dan ancaman lain yang melemahkan negara-negara Afrika".

Di Malaysia yang mayoritas muslim, Perdana Menteri Najib Razak mendesak Obama untuk meneruskan upaya kesalingpemahaman dan penghormatan antara AS dan dunia Islam.

Presiden Turki Abdullah Gul menyatakan hubungan Turki dan AS menguat selama pemerintahan Obama.

antaranews.com

Terkait:

Wiguans

Selamat untuk Bapak Obama....

Menu