Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health > Tips kesehatan

Tips kesehatan Membantu sesama dengan berbagi tips-tips kesehatan. Bisa kamu baca dan kamu share disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th July 2011
maximillianw's Avatar
maximillianw maximillianw is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Mar 2011
Location: underground
Posts: 1,876
Rep Power: 39
maximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Gurumaximillianw is Ceriwis Guru
Default Tips mengenali tanda-tanda persalinan

Persepsi awam umumnya menyamakan dimulainya proses kelahiran dengan rasa sakit akan bersalin. Namun kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul meskipun proses persalinan sudah mulai, karena itu perlu diketahui tanda-tanda persalinan lainnya yang terutama dijumpai adalah kapiler serta pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam rahim.
  • keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, Keluarnya lendir ini terjadi akibat terlepasnya gumpalan lendir yang selama kehamilan menumpuk disekitar leher rahim, diikuti terbukanya pembuluh darah.
  • penipisan dan pendataran leher rahim, (hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan dalam oleh dokter atau bidan). Leher rahim akan membuka hingga 10 cm, pada saat itu biasanya janin sudah bisa dilahirkan.
  • pecahnya ketuban secara spontan, diikuti keluarnya cairan ketuban yang bening dan berbau agak amis. Ibu mungkin merasa seperti tiba-tiba ngompol, jika ketuban sudah pecah segeralah kerumah sakit/bidan. Jika dibiarkan terlalu lama dikhawatirkan bisa terjadi infeksi yang membahayakan baik ibu maupun janin.

Pemeriksaan sebelum melahirkan[Kembali ke menu shortcut]
Sebelum dan selama persalinan sebaiknya ibu didampingi oleh dokter atau bidan yang berpengalaman. Dengan demikian semua tahap persalinan dapat dilewati dengan aman dan segala masalah yang muncul bias cepat dikenali dan ditangani.

Pada awal persalinan biasanya ibu akan dibimbing ke kamar bersalin dan disana dilakukan persiapan seperti buang air kecil/besar agar proses persalinan lebih lancar. Setelah itu dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan rutin, seperti pemeriksaan perut sang ibu untuk menentukan letak janin, observasi kekuatan kontraksi rahim(his) dengan jalan meraba daerah puncak rahim (kira-kira diatas pusar), serta observasi detak jantung bayi lewat alat seperti teropong yang ditempelkan di perut ibu (disebut alat laennec) atau secara elektronik menggunakan alat Doppler. Tidak lupa juga dokter melakukan periksa dalam untuk mengetahui kondisi pembukaan leher rahim, sudah pecahkah selaput ketuban, posisi jalan lahir ibu (apakah memungkinkan untuk dilakukan persalinan normal). Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan tidak ditemukan kelainan, ibu dibiarkan beristirahat, bisa sambil berbaring (biasanya dianjurkan berbaring miring kesisi dimana punggung janin berada agar proses persalinan lebih cepat, serta mencegah penekanan pembuluh darah besar di perut ibu oleh janin yang dapat menggangu aliran darah) dari waktu ke waktu dokter/bidan akan mengulang pemeriksaan diatas sehingga pembukaan lengkap dan tiba saatnya melahirkan. Ingat, sebelum pembukaan lengkap (yang akan dinyatakan oleh bidan dengan memberi aba-aba mulai meneran) ibu DILARANG mengedan/meneran.

Tahap persalinan[Kembali ke menu shortcut]
Tahap 1: fase pematangan / pembukaan leher rahim
Tahap awal persalinan ini dimulai begitu sudah ada pambukaan leher rahim (diketahui dari pemeriksaan dalam oleh dokter/bidan) akibat HIS. His atau nyeri bersalin adalah kontraksi rahim yang perlahan-lahan makin nyeri dan sering, serta makin lama. Sejak pembukaan 0 cm hingga 3cm, umumnya pesalinan masih berjalan lambat (bisa sampai 8 jam), sehingga masa ini disebut juga fase laten. Setelah itu hingga pembukaan lengkap biasanya berjalan lebih cepat. Keseluruhan tahap ini berlangsung hingga tercapai pembukaan lengkap (kurang lebih 10 cm), dan saat itu persalinan memasuki tahap 2. Tahap ini biasanya berjalan lebih lama pada kelahiran anak pertama (bisa sampai 20 jam) dibanding kelahiran anak selanjutnya.

Tahap 2 : fase pengeluaran bayi
Saat ini, his sudah sangat kuat, lebih sering, dan lebih lama ketimbang sebelumnya. Ibu akan merasakan keinginan mengejang yang sangat kuat dan tidak lagi bisa ditahan. Dokter atau bidan akan mulai memimpin ibu meneran. Caranya, ibu dalam posisi berbaring terlentang atu miring ke samping, kedua lengan merangkul kedua lipat lutut, kapala dan mata melihat ke arah perut. Seiring munculnya his ibu meneran/mengedan sekuat-kuatnya, dan dihentikan/istirahat saat his berhenti. Dengan tenaga mengejang ini, janin perlahan-lahan di dorong keluar dari rahim hingga kepalanya mulai tampak di mulut jalan lahir. Kadang-kadang, agar persalinan menjadi lebih lancar, dokter perlu melakukan opisiotomi (memperlebar jalan lahir dengan cara digunting). Perlahan seiring tenaga mengejan ibu, kepala janin akan dilahirkan, yang segera disusul badan dan anggota badan. Setelah lahir seluruhnya, tali pusat akan dipotong. Setelah itu, bayi segera dikeringkan dan dihangatkan, serta diperiksa (pernapasan, warna kulit, detak jantung, tangisan dan gerakannya) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat.

Tahap 3: fase pengeluaran plasenta
5-15 menit setelah bayi lahir, rahim akan berkontraksi (terasa sakit). Rasa sakit ini biasanya menandakan lepasnya plasenta dari perlekatannya di rahim. Perlepasan ini biasanya disertai perdarahan baru. Setelah itu, plasenta akan keluar (dilahirkan) lewat jalan lahir, baik secara otomatis maupun dengan bantuan dokter/bidan. Setelah itu plasenta akan diperiksa guna memastikan sudah lahir lengkap (jika masih ada jaringan plasenta yang tertinggal dalam rahim, bisa terjadi perdarahan).

Tahap 4: observasi setelah persalinan
Setelah persalinan selesai dan plasenta sudah dilahirkan, ibu biasanya masih beristirahat di ruang persalinan hingga 1 jam setelah melahirkan. Gunanya agar dokter/bidan bisa mengawasi kondisi ibu agar tidak timbul komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan.

Mengatasi Nyeri Persalinan
Selain mengatasi rasa nyeri yang terasa di seluruh perut bawah, seringkali ibu juga merasakan sakit punggung. Yang terakhir ini timbul karena kepala bayi yang menekan tulang belakang seiring perjalananya kelur dari rahim sepanjang jalan lahir.
Setip proses bersalin sulit di lepaskan dari rasa nyeri yang selalu menyertainya. Mengapa muncul rasa nyeri ini? Ternyata, nyeri bersalin berasal dari gerakan (kontraksi) rahim yang berusaha mengeluarkan bayi keluar. Jadi, rasa nyeri ini memang harus ada agar bayi dapat keluar dengan lancar dan selamat.

Reply With Quote
  #2  
Old 10th December 2018
indah75's Avatar
indah75 indah75 is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 16
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

Selama dua kali melahirkan dengan caesar saya kurang memahami tanda tanda melahirkan karena semua diajukan sebelum ada tanda tanda melahirkan. Tetapi bayi tetap sudah cukup umur.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:18 PM.


no new posts