FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Pencinta alam sebenarnya sangat identik dengan kelompok orang, atau sebuah klub dengan berbagai kegiatannya. Tapi saya lebih suka memakai definisi saya sendiri dalam tulisan ini. Bukan bermaksud untuk show off ataupun memojokkan suatu kaum. Hanya ingin share saja.
Saya pernah diskusi dengan seorang teman lewat jejaring sosial yang sempat menjadi trend pada beberapa masa lalu. Diskusi tersebut seputar mencintai alam. Bagaimana orang mencintai alam yang di dalamnya ada lingkungan dengan berbagai keanekaragamannya, manusia dengan berbagai karakternya, hewan dengan segala macam jenisnya, tumbuhan-tumbuhan dengan berbagai kecantikannya, serta pemandangan dengan berbagai keindahannya. Sungguh berbagai keanekaragaman tersebut lah yang ada sehingga disebut sebagai alam. Alam tidak tersusun atas satu hal saja, satu unsur saja, satu bagian saja. Namun, alam tersusun atas berbagai unsur, berbagai hal, berbagai bagian. Alam adalah satu kesatuan dari berbagai unsur penyusunnya. Termasuk di dalamnya manusia itu sendiri. Sehingga, mencintai alam adalah mencintai keseluruhan unsur penyusun alam, termasuk di dalamnya manusia itu sendiri, dan lingkungan sekitarnya. Bagaimana menjaga alam adalah bagaimana kita mencintai diri sendiri. Apa yang kita tolerir untuk diri sendiri, maka itulah yang kita tolerir untuk alam. Saat kita memberikan toleransi kepada diri sendiri untuk merokok yang notabene merugikan kesehatan, maka pada saat yang sama kita memberi toleransi kepada alam untuk mengkonsumsi asap rokok yang kita hisap. Kita memberi toleransi kepada tubuh kita untuk menerima penyakit, maka kita memberi toleransi kepada alam untuk menjadi rusak. Saat kita memberikan toleransi dengan membuang sampah di sembarang tempat, saat itulah kita memberikan toleransi untuk diri kita agar menerima berbagai hal entah itu penyakit maupun suplemen. Kita memberi toleransi kepada alam untuk menerima suatu sampah, saat fitrah alam adalah sesuatu yang indah. Pada saat yang sama, kita memberikan toleransi kepada diri kita sendiri untuk menerima berbagai asupan. Entah itu penyakit ataupun suplemen, saat tubuh kita secara fitrah lebih cenderung kepada suplemen. Mencintai alam tidak bisa dipisahkan dari mencintai diri sendiri. Bagaimana kita memperlakukan diri sendiri, itulah cerminan kita memperlakukan alam. Eksklusifitas kita sebagai individu, sebagai makhluk tunggal pada umumnya merupakan batas maksimal yang kita keluarkan untuk lingkungan kita. Kita mengkonsumsi makanan dengan harga Rp10.000. Maka pada saat yang sama, hampir sangat sedikit sekali yang berani, mau atau bersedia menyumbangkan Rp10.000 (pada setiap saat yang bersamaan ketika dengan makan) kepada orang yang membutuhkan, sebagai bukti cintanya kepada alam. Kesehatan diri kita adalah kesehatan lingkungan sekitar kita. Misalnya saja, rokok. Kita merusak diri kita sendiri dan saat yang sama kita juga merusak alam. Memang itu dalam jumlah kecil, tapi segalanya memang dimulai dari hal yang kecil. Segalanya dimulai dari langkah awal. Mari kita mencintai diri kita. Jika kita mencintai dan menjaganya, maka akan secara otomatis kita akan menjaga lingkungan kita. Secara otomatis pula lingkungan akan men-drive alam secara tidak langsung. Sungguh efek multiplier-nya sangat besar. Banyak langkah kecil konkrit yang dapat kita lakukan untuk mencintai alam. Sesuatu yang besar dimulai dari hal-hal yang kecil. Membuang sampah pada tempatnya. Peduli pada kesehatan diri pribadi. Merapikan lingkungan. Menjaga hijaunya lingkungan. Kesadaran ini diperlukan secara individu. Nila setitik merusak susu sebelanga. Perlu kesadaran dari setiap orang, setiap individu. Memang kita sekarang masih melihat hijaunya hutan, birunya laut, cerahnya langit, cantiknya pelangi, dan sepoinya angin. Namun, mari kita pikirkan lagi, apakah anak cucu kita nanti masih bisa melihatnya dengan perilaku kita yang sekarang? Alangkah egoisnya kita jika kita hanya menikmati keindahan ini sendiri. Code:
sumber Last edited by vals; 5th August 2011 at 07:48 AM. Reason: pecinta>>pencinta |
![]() |
|
|