Kesadaran organis ialah kesadaran manusia akan pentingnya sebuah hubungan yang harmonis antara dirinya dengan entitas lain, yaitu alam. Suatu kesadaran lahir dan berkembang dalam suatu konteks tertentu. Menurut Fromm (1956) kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi realitas. Dengan demikian kesadaran itu biasanya tumbuh dalam tiga fase yaitu; fase penginderaan, pemahaman dan pengertian. Kesadaran lalu melahirkan suatu tindakan tertentu.
Salah satu tindakan yang lahir dari kesadaran organis ialah pertanian organik. Secara hakikat, pertanian organik ialah membangun suatu sistem kehidupan yang harmonis. Saat ini makna pertanian organik dibajak menjadi sangat instrumental yaitu, berhenti memakai pupuk kimia dan pestisida pabrikan saja.
Banyak orang dan organisasi (terutama government organisation dan perguruan tinggi) bekerja dalam konsepsi sempit seperti diatas. Apalagi belakangan isu pertanian organik menjadi sangat seksi, tatkala ada perubahan perilaku dalam kehidupan manusia yang cenderung untuk memperhatikan aspek kesehatan. Pertanian organik lalu terseret masuk dalam logika pasar. Sebab secara teoritis, supply and demand komoditas ini sangat dinamis dan membentuk segmen pasar sendiri dalam suatu lingkungan bisnis.
Perubahan tersebut cukup menarik, walau dibangun diatas kesadaran naif (praktis dan jangka pendek), tetapi perubahan itu cukup memberi harapan akan terjadinya sebuah gerakan yang lebih massif. Sebab dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, akan memudahkan aktivis pertanian organik masuk lebih jauh lagi. Pekerjaan rumah yang berat buat para penggiat pertanian organik ialah bagaimana mengikat perubahan tersebut dengan menggeser masuk ke ranah pertanian organik sebagai sebuah ideologi. Disinilah sesungguhnya perjuangan yang berat itu. Aktor-aktor gerakan pertanian organik dan lembaga-lembaga yang concern dengan isu ini harus menggandeng banyak koalisi.
Kenapa harus masuk ke ranah ideologi? Bisa dibayangkan bagaimana sebuah gerakan tanpa ideolog maka, otomatis ia tidak punya ruh, hambar dan nyaris tanpa rasa. Kering kerontong. Akibatnya gerakan tidak punya masa depan. Gampang terombang ambing oleh suatu keadaan.
Quote:
Lantas bagaimana membangun kesadaran organis para stake holder pertanian organik?
Pertama, mereka yang memiliki concern pada isu pertanian organik (individu dan lemabaga) harus melakukan pengorganisasian basis sebagai wadah, proses belajar dan internalisasi nilai-nilai pertanian organik. Pengorganisasian sangat penting dalam membangun kesadaran organis, sebab melalui pengorganisasian inilah petani dan komponen yang terlibat bisa berproses secara ril dengan kehidupan nyata. Disini petani membangun kekuatan dan kemandirian secara bersama-sama melalui wadah organisasi tani. Proses ini akan membentuk apa yang disebut dengan karakter petani organis. Yaitu karakter kemandirian, concern pada kehidupan organisme dan alam, serta kreatif.
Kedua, bagaimana mensinergikan kampus dengan realitas petanian. Harus diakui bahwa salah satu kekuatan penting dalam perubahan budaya pertanian ialah kampus. Isu-isu pertanian organik yang sedemikian massif ternyata tidak banyak digubris oleh kampus. Kalau pun ada, persentasenya sedikit sekali. Disini penting bagaimana membangun sinergi antara aktor. Bagaimana melatih mahasiswa sebagai kader-kader pertanian organik untuk terlibat dalam aksi-aksi transformatif.
Ketiga, memperkuat kembali peran lembaga agama.
|