Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th April 2011
DreamWorldJr's Avatar
DreamWorldJr DreamWorldJr is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 541
Rep Power: 43
DreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis GuruDreamWorldJr is Ceriwis Guru
Default Menandai Lahan Dengan Pohon


Quote:
Ribuan hektar lahan di lereng Merapi menjadi korban letusan gunung tersebut. Ratusan hektar diantaranya merupakan lahan warga yang tertimbun material Merapi. Paparan awan panas dan timbunan material Merapi membuat batas-batas kepemilikan tanah warga hilang. Untuk menandai lahan yang diduga milkinya, warga menanamnya dengan pohon. Penanaman pohon dilakukan karena Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah tak kunjung memetakan dan mengukur ulang lahan tersebut. '

Sakijo merupakan salah seorang warga Kali Adem yang menandai lahan yang diduga miliknya dengan menanam pohon. Kepala Dukuh ini yakin lahan yang dia tandai merupakan miliknya meski belum ada pengukuran resmi dari BPN.

�Di sana nanam pohon anu bibitnya ada pohon trembelu. Terus ada bibit sugotingi. Terus kelapa ada tapi cuma dua ada jambon sengon juga,� kata Sakijo.

Jana, warga yang lahannya bersebelahan dengan milik Sakijo mengaku tak keberatan dengan klaim kepemilikan lahan yang dilakukan Sakijo. Menurut Jana, dia sudah sepakat dengan Sakijo jika ada pengukuran resmi dan lahan masing-masing sedikit bergeser mereka akan menerimanya.

Namun demikian, Kepala Desa Kepuhharjo, Cangkringan Heri Suprapto khawatir akan terjadi konflik horizontal. Untuk itu dia sudah meminta agar BPN segera memetakan dan mengukur ulang lahan tersebut.

Badan Pertanahan Nasional Sleman menyatakan belum melakukan pemetaan dan pengukuran ulang karena belum diminta pemerintah.

�Pemda sendiri belum menentukan sikap. Karena disini ada beberapa pilihan untuk menyikapi itu. Kalau ga salah ada 5 pilihan. Tapi belum jelas yang mana yang akan dipilih. Sedangkan terkait dengan batas-batas kepemilikan prinsipnya begini kalau yang sudah bersertifikat batas itu bisa kami kembalikan,� ujar Kepala Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan BPN Sleman Yusuf Bambang Sulistiyono.

Saat diminta data kepemilikan lahan warga, Yusuf mengatakan BPN tak memilikinya secara keseluruhan. Alasannya BPN hanya memilki data lahan yang sudah bersertifikat. Sementara sebagian besar lahan di lereng Merapi belum terdaftar.

Bupati Sleman, Sri Purnomo menyatakan, belum berfikir untuk melakukan pemetaan dan pengukuran lahan warga yang tertimbun material Merapi. Alasannya, pemerintah daerah sampai saat ini masih menyatakan masa tanggap darurat terkait bencana Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman belum memastikan kapan pemetaan dan pengukuran lahan tersebut akan dilakukan. Sementara menurut Komisi Informasi Pusat (KIP) BPN harus segera membuka data batas-batas tanah warga. Ketua KIP, Ahmad Alamsyah Saragih menyatakan, batas kepemilikan lahan merupakan data yang harus dibuka ke publik untuk mencegah konflik yang mungkin terjadi karena klaim kepemilikan tanah antar warga.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:02 PM.


no new posts