
11th April 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Penyebab Perbedaan Diagnosa Para Dokter
Quote:
Menurut dr. H. Muljono Wirjodiardjo, M.D., Ph.D ., dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, perbedaan diagnosis di kalangan dokter mungkin saja terjadi. Baik perbedaan pendapat antara dokter umum dengan dokter umum, dokter umum dengan dokter spesialis, dokter spesialis dengan dokter spesialis, bahkan perbedaan pendapat dari dokter itu sendiri. Perbedaan diagnosis seperti ini umumnya terjadi bila pasien yang menderita penyakit spesifik diperiksa oleh dokter umum. Otomatis, ia membutuhkan pemeriksaan ulang secara lebih detail oleh dokter yang lebih ahli.
|
FAKTOR PEMICU
Menurut Muljono, banyak faktor yang memungkinkan penegakan diagnosis menjadi berbeda-beda, di antaranya 4 hal berikut:
Quote:
* Perbedaan Kajian Ilmu
Yang ini umumnya terjadi antara dokter umum dengan dokter spesialis karena dokter umum biasanya belum secara spesifik dan mendalam mempelajari penyakit tertentu. Dokter spesialis anak, contohnya, tentulah diharapkan lebih mengetahui kondisi anak dibanding dokter umum. Demikian pula di antara dokter spesialis anak sendiri yang memiliki subspesialisasi berbeda-beda, di antaranya spesialis paru-paru anak, sepesialis jantung anak, spesialis ginjal anak dan sebagainya. Jadi, hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter spesialis anak tanpa subspesialis boleh jadi berbeda dengan dokter spesialis anak yang memang mendalami paru-paru, jantung, atau ginjal anak. Besar kemungkinan si dokter kedua akan melakukan pemeriksaan lebih komplet dan mendalam terhadap organ tubuh yang menjadi kajiannya karena itulah bidang keahliannya.
|
Quote:
* Perbedaan Jam Terbang
Perbedaan diagnosis mungkin saja terjadi antara dokter yang jam terbangnya masih rendah dengan dokter yang lebih senior. Berdasarkan temuan, dokter senior pastilah kaya pengalaman, hingga umumnya mampu mendiagnosis secara lebih tepat. Contohnya, "Dari suara tangis seorang anak saja dokter yang berpengalaman sudah bisa menebak penyakitnya."
|
Quote:
* Kondisi Anak Saat Sakit
Sewaktu melakukan anamnesis, dokter yang menangani jelas membutuhkan bantuan dan kerjasama dari pasien. Di antaranya, pasien harus bisa mengungkapkan keluhan-keluhan yang dirasakan. Bila pasien tidak kooperatif saat berhadapan dengan dokter pertama, bisa saja penegakan diagnosisnya melenceng. Padahal ketika berhadapan dengan dokter kedua dia sangat kooperatif dan bisa menuturkan semua keluhan yang dirasakannya dengan baik, maka diagnosis yang melenceng pun bisa diluruskan.
|
Quote:
* Waktu Pemeriksaan
Selang waktu sedikit saja di antara konsultasi pertama dan kedua, memungkinkan terjadinya perubahan kondisi kesehatan pasien. Misalnya di hari pertama saat pasien merasa mual biasa, oleh dokter besar kemungkinan ia dinyatakan terkena sakit mag. Namun karena penyakitnya tak kunjung sembuh, anak pun dibawa lagi ke dokter lain 2-3 hari berikutnya. Keluhan mual yang dirasakannya kini sudah berbeda, yakni terasa lebih berat dibarengi perasaan tertusuk di perut sebelah kanan. Dengan keterangan seperti itu, dokter diarahkan untuk memeriksa usus buntunya, sehingga diketahui bahwa penyakitnya adalah radang usus buntu.
|
source
jadi jangan heran kalau ganti dokter, eh beda penyakit
Last edited by putra1st; 11th April 2011 at 03:02 PM.
|