|
|
| Post Reply |
| Tweet | Thread Tools |
|
#1
4th July 2010
|
||||
|
||||
Berwisata Mancanegara Dengan Gerobak
 Dua orang bersaudara, yang sama-sama berusia hampir 60 tahun, menarik "touring car" mereka yang terbuat dari gerobak guna membawa sang ibu yang berusia 81 tahun dari Heilongjiang menuju Taiwan. Pada 23 Februari lalu mereka tiba di Fuzhou, China. Kendaraan atau lebih lugasnya, gerobak wisata itu mereka namakan Thanksgiving Road. "Ini bukan sekadar bentuk cinta kami kepada ibu, tetapi juga berkat hati orang-orang yang penuh kasih yang mendukung kami dan membuat kami melalui perjalanan ini sampai akhir," kata Wang Rui, sang adik. Tampaknya, mereka bertekad menyelesaikan perjalanan tersebut dengan mengandalkan kekuatan fisik semata. Gerobak Thanksgiving Road itu dibagi menjadi tiga tingkat lengkap dengan kamar isolasi penahan dingin di dalamnya. Dua orang berkulit gelap itu bergantian menarik gerobak di Jiangbin Road, sementara seorang wanita tua duduk santai di dalamnya sembari menikmati pemandangan sungai Minjiang dari jendela. Anak beranak itu datang dari Desa Lanxi, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kedua pria penarik gerobak itu adalah Wang Kai, 59 tahun, dan Wang Rui, 57 tahun. Sejak 11 September tahun lalu, mereka berangkat dari kampung halaman mereka, dengan berjalan kaki sepanjang jalan. Menurut dua bersaudara itu, panjang gerobak tersebut sekitar 2 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 2,2 meter. Gerobak ini terdiri dari tiga tingkat, bagian atas dipenuhi dengan barang mereka dan obat-obatan penting. Bagian tengah untuk tempat tidur, terbuat dari papan selebar setengah meter, yang hanya cukup untuk tubuh Wang Rui yang lebih pendek. Sementara sang ibu dan Wang Kai tidur di bagian bawah gerobak, sebuah kompartemen papan tipis, yang juga digunakan untuk menyimpan pakaian mereka. Dua bersaudara juga mengatakan kepada wartawan bahwa hal yang paling berharga di gerobak adalah papan insulasi, yang digunakan untuk menghangatkan badan selama perjalanan. Berkat perawatan mereka, sang ibu bahkan tidak merasakan kedinginan sedikit pun selama perjalanan. Menolak sumbangan uang Pada sebuah warung Rouyan (Rouyan adalah sejenis sup di Fuzhou, Red) di Nanhoujie Street, mereka menolak uang sumbangan dari orang-orang di sana. Pada sore hari, Selasa (23/2) sekitar pukul 3 sore, meskipun tidak lama muncul di Nanhoujie Street di Fuzhou, namun gerobak "Thanksgiving Road" ramai dikelilingi warga. Aparat berwenang membuat pengecualian dengan mengizinkan mereka untuk melewati jalan. Ini adalah kali pertama keluarga itu datang ke Provinsi Jujian. Sang ibu tua tampaknya menyukai kemeriahan di Fuzhou yang dipenuhi oleh lampion imlek. Ia melongokkan kepalanya keluar untuk melihat, sementara dua bersaudara itu melambat dan mendengarkan pelbagai komentar dari orang lewat dan kemudian mereka mengatakan sesuatu kepada sang ibu. Ketika melewati warung Rouyan Tongli, ibu dan anak diundang makan oleh pemiliknya. Mereka semua menikmatinya dan berkata, "Ini benar-benar berbeda dari sup di daerah utara." Bos Rouyan menolak menerima uang mereka dan berkata, "Paling tidak ini untuk mengungkapkan rasa hormat rakyat Fuzhou kepada anak-anak berbakti seperti Anda." Di sepanjang jalan, banyak warga tertarik mengambil gambar dekat gerobak "Thanksgiving Road" dan bersedia memberikan uang, tetapi kedua bersaudara itu menolak dengan halus. Mereka mengatakan, mereka semua masih segar bugar. Selain itu, mereka pun menerima perlakuan yang sangat baik dari warga di berbagai kota yang mereka lalui. Apalagi tahun ini, mereka sangat menikmati Festival Musim Semi di Kota Fuding, Provinsi Fujian. Penduduk sekitar pun membawakan berbagai makanan dan pelbagai kudapan khas untuk makan di malam Tahun Baru Imlek. Menolak sumbangan uang, bagi mereka merupakan bagian dari prinsip-prinsip keluarga. sumber |
|
#2
22nd July 2010
|
||||
|
||||
 make gerobak,,,coba di indonesia,,,:nyahaha::nyahaha: |
| Sponsored Links | |
| Space available | |
| Post Reply |
|
|
