Sayuran ternyata tak hanya enak disajikan di meja makan. Di tangan The Vienna Vegetable Orchestra, sayur mayur bahkan bisa digunakan menjadi instrumen musik yang unik.
Terompet dari gabungan ketimun Jepang dan paprika, biola dari bawang bakung, bongos dari daun seledri, drum labu parang--itu semua hanya sedikit dari jenis instrumen yang digunakan oleh Vienna Vegetable Orchestra untuk menghibur penonton di mana-mana dengan musik organik mereka.
Grup musik unik lagi eksentrik ini lahir dari kreativitas para personilnya yang saat ini masih berstatus mahasiswa.
Awalnya mereka memainkan instrumen dari sayuran ini untuk main-main atau sekadar lelucon. Tapi lama-lama ternyata banyak yang suka, sehingga mereka mulai lebih serius menekuni jenis musik ini.
Para personil Vienna Vegetable Orchestra yang jumlahnya persis selusin itu, mengukir instrumen mereka sendiri menggunakan sayuran apapun yang tersedia di lokasi pentas mereka.
Setelah 12 tahun menciptakan musik sayuran, para personil mempelajari pelbagai jenis sayuran yang bisa berbunyi lebih bagus di setiap negara. Bagusnya suara yang timbul dari setiap sayuran dilihat dari berbagai faktor, seperti suhu dan kandungan air.
Vienna Vegetable Orchestra membutuhkan sekitar 70 kilogram sayuran segar untuk setiap konser, dan waktu selama tiga jam untuk mengukir instrumen yang mereka gunakan. Namun musik mereka tidak akan berhasil dipertunjukkan tanpa bantuan peralatan teknologi modern, seperti amplifier atau mikrofon canggih.
Bunyi-bunyian yang timbul merupakan kombinasi suara mencicit dari mentimun, suara berderak-derak daun kubis, atau suara perkusi dari terong. Mereka menciptakan jenis musik yang mampu hipnotis penonton. Musik yang digambarkan sebagai perpaduan antara musik techno dan nyanyian ikan paus.
sumber