
7th April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Irzen Octa Diduga Dihantam Benda Tumpul
Petugas memperlihatkan barang bukti berikut tiga tersangka pembunuhan nasabah Citibank H Irzen Okta di kantor Mapolres Jakarta Selatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Laporan Pemeriksaan Sementara menunjukkan bahwa penyebab kematian Irzen Octa, nasabah kartu kredit Citibank, adalah akibat pecahnya pembuluh darah di bilik otak dan di bawah selaput keras otak. Hal itu tertera dalam laporan yang ditanda-tangani dokter spesialis forensik Ade Firmansyah dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang salinannya diterima Tempo.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot membenarkan dokumen yang ditunjukkan Tempotersebut. Dalam dokumen itu juga diketahui pada sekat hidung Octa ditemukan bekas luka, dari kedua lubang hidungnya keluar darah. Selain itu wajah korban terlihat ungu gelap, terdapat bekuan darah di bilik otak dan memar di batang otak. "Tetapi ini, kan, (laporan) yang sementara. Kami memiliki versi finalnya," ujar dia kemarin. Gatot tak bersedia mengungkap laporan final itu karena merupakan wewenang pengadilan.
Tempo yang mencegat Gatot di sela-sela rapat dengar pendapat antara manajemen Citibank dengan Komisi Keuangan DPR di Gedung DPR, 6 April 2011 kemarin. Dalam rapat tersebut Gatot mengungkap kronologis kasus kematian Irzen di ruang negosiasi Citibank di lantai lima Menara Jamsostek, Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu.
Saat itu Irzen memenuhi undangan untuk menyelesaikan tagihannya yang ternyata membengkak dari Rp 48 juta menjadi Rp 100 juta. Dia menghadapi penagih utang yang dipekerjakan Citibank di ruang Cleopatra selama sekitar satu jam. Menurut Gatot yang mengutip keterangan empat penagih utang yang telah ditetapkan menjadi tersangka, saat itu Irzen agak sedikit ngeyel. Dalam negosiasi itu Irzen sempat terjatuh ke lantai dan pingsan. Namun A, D dan H, negosiator Citibank mengabaikannya. Head of Collection, BT, juga tak bereaksi mendapat kabar perkembangan itu. "Ah pura-pura, nanti juga bangun sendiri," kata BT ditirukan Gatot.
Tubagus, Bendahara Partai Pemersatu Bangsa, menyatakan saat ia menjemput rekannya itu pada pukul 13.30, di ruang negosiasi, Irzen dibiarkan telentang di lantai dan sudah tak bernafas. Selain itu juga terlihat darah di bawah hidung, tangannya biru, dan tangan kanan memar. "Waktu saya angkat ke kursi, belakang kepalanya terlihat bonyok," katanya kepada Tempo kemarin. Tubagus mendatangi kantor Citibank karena ditelepon A yang mengabarkan Irzen pingsan.
Polisi, kata Gatot, juga menemukan bercak darah di tembok dan gorden ruangan itu ketika datang ke lokasi. Sampel darah sudah diambil dan diperiksa di laboratorium forensik untuk dipastikan apakah itu darah Irzen atau bukan.
Citi Country Officer (CCO) Citibank untuk Indonesia Shariq Mukhtar di depan anggota DPR berkeras tidak ada kekerasan terhadap Irzen. "Kami tidak meyakini bahwa ada yang melukai Bapak Irzen Octa. Saya tetap bertahan apa yang saya katakan adalah benar," kata Mukhtar menjawab pertanyaan anggota Komisi Keuangan Harry Azhar Azis.
WURAGIL | FEBRIYAN | PINGIT ARIA | FEBRIANA | PUTI
|
Last edited by atheis; 7th April 2011 at 09:59 AM.
|