
5th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: Hogwarts|PIC#11
Posts: 618
Rep Power: 50
|
|
Riset Para Peneliti Cina Tingkatkan Unjuk Kerja Baterai Lithium Ion Berbasis Air
Quote:
Baterai sebagai media penyimpan energi, terutama yang bersumber dari energi terbarukan merupakan bagian penting dari sebuah sistem pembangkit listrik, teknologi mobil masa depan ataupun teknologi ramah lingkungan lainnya.
Saat ini teknologi lithium ion merupakan teknologi baterai yang dianggap paling berpotensial sebagai penyimpan energi. Densitas energi yang besar dengan dimensinya yang semakin kecil menjadi keunggulannya jika dibandingkan dengan teknologi baterai lainnya. Meskipun demikian usaha untuk mendapatkan baterai yang lebih baik terus dilakukan.
Salah satunya adalah baterai lithium ion dengan cairan elektrolit air. Umumnya baterai menggunakan cairan kimia organik seperti ethylen karbonat yang beracun dan mudah terbakar. Meski baterai berbasis air tersebut belum memiliki kehandalan seperti baterai berbasis kimia organik, tetapi biaya produksinya lebih murah serta aman. Saat ini efisiensi baterai tersebut masih rendah. Setelah 100 kali siklus isi ulang, kapasitas penyimpanan turun menjadi 50%.
Berkaitan dengan hal tersebut, para peniliti di Cina berhasil meningkatkan efisiensinya. Yong-Yao Xia , yang memimpin tim riset dari Fudan University menjelaskan bahwa penggantian elektrode pada baterai tersebut sangat berpengaruh pada kestabilan isi ulangnya.
Elektroda yang biasa digunakan pada baterai lithium ion konvensional diganti dengan elektroda yang dilapisi dengan karbon. Selain itu, menurut para penilit tersebut kehadiran oksigen dalam sistem sangat mempengaruhi kinerja baterai. Karenanya mereka menghilangkannya dari sistem agar dicapai kestabilan yang lebih baik.
Hasilnya, mereka mampu mempertahankan kapasitas penyimpanan baterai lithium ion dengan elektrolit air sebesar 90% meski telah diisi ulang selama 1.000 kali. Hanya saja karena elektrolitnya adalah air, menurut Yi Cui --pakar desain baterai dari Stanford University di California, AS-- kemampuan menyimpan energinya juga rendah sehingga tidak akan bisa menggantikan baterai lithium ion biasa untuk peralatan-peralatan elektronik bergerak, dan lebih tepat diaplikasikan untuk media penyimpan energi yang lebih besar seperti pada pembangkit listrik energi terbarukan.
|
|