Menurut juru bicara pemerintah Libya, Menlu Moussa Koussa pada awalnya izin cuti sakit.
Moussa Koussa dan foto Muammar KhadafiSetelah sempat menyangkal, Pemerintah Libya akhirnya mengakui Menteri Luar Negeri (Menlu) Moussa Koussa telah membelot dan mengundurkan diri dari jabatannya secara sepihak.
Sebagai salah satu pejabat inti rezim Khadafi, Koussa tidak pernah memberitahukan pengunduran dirinya secara langsung kepada pemimpin Libya itu.
Menurut juru bicara pemerintah Libya, Moussa Ibrahim, Koussa pada awalnya izin cuti sakit. "Bapak Moussa Koussa minta cuti sakit karena merasa kelelahan dan dia menderita diabetes dan darah tinggi," kata juru bicara itu, seperti dikutip kantor berita
Xinhua, Jumat 1 April 2011.
Pemerintah Libya, menurut juru bicara itu, memberi Koussa izin untuk ke luar negeri untuk menjalani perawatan medis secara intensif. Pejabat berusia 61 tahun itu selanjutnya bertolak ke Tunisia. Sejak saat itu pemerintah Libya tidak berkomunikasi lagi dengan Koussa.
Koussa malah membelot. Menurut stasiun berita
Al Jazeera, Kementrian Luar Negeri Inggris memastikan pembelotan Koussa dari rezim Khadafi. Dia tiba di Bandar Udara Farnborough, Inggris sebelah selatan, setelah terbang dari Tunisia, Rabu 30 Maret 2011.
Koussa belum memberi pernyataan langsung kepada media massa atas pembelotan itu. Pemerintah Libya sempat menyangkal. Namun, menurut kantor berita
Associated Press, pemerintah Libya terkejut dengan kabar bahwa Koussa telah kabur ke Inggris. Libya akhirnya pasrah Koussa telah menanggalkan jabatannya.
"Saya sudah bicara dengan banyak orang dan ini bukanlah berita bagus. Namun mereka berkata, 'Terus mau apa lagi? Bila seseorang ingin mundur, itu sudah keputusannya," kata Ibrahim.
Koussa mengikuti jejak sejumlah menteri dan para duta besar Libya, yang bulan lalu membelot dari pemerintahan Khadafi. Mereka tidak senang dengan cara Khadafi, yang menggunakan kekerasan militer dalam menanggapi gelombang aksi protes.
Sebelum Koussa, sejumlah pejabat yang sudah membelot adalah menteri keamanan dalam negeri dan menteri kehakiman. Pemerintah Inggris lalu menganjurkan para pejabat yang masih bekerja untuk Khadafi agar segera meninggalkan dia.