LAMPUNG - Pasangan Satono-Erwin dipastikan memenangi Pemilukada Lampung Timur. Hasil penghitungan cepat Rakata Institute, pasangan ini menang mutlak dengan 49,87 persen suara. Pasangan lain, Yusran-Bambang Iman Santoso memperoleh 32,41 persen, Noverisman Subing-Soemarno dengan 11,51 persen, dan Citra Persada-Yuliansyah 6,21 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Rakata Institute Eko Kuswanto, quick count dilaksanakan dengan memilih 101 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap kecamatan. Sampel TPS dipilih menggunakan metode stratified random sampling.
Kemenangan Satono-Erwin juga terlihat dari hasil Desk Pilkada Kantor Kesbangpollinmas, Lampung Timur, hingga Rabu, pukul 20.00 WIB. Instansi ini mencatat Satono-Erwin meraih 47,42 persen dari suara sah. Perolehan suara tterbanyak kedua ditempati pasangan Yusran-Bambang, 34,11 persen. Lalu, disusul Noverisman-Soemarno 12,13 persen, dan Citra-Yuliansyah 6 persen.
Yang menarik, pasangan Satono-Erwin adalah pasangan yang maju dari calon independen. Ini adalah calon dari jalur independen pertama yang memenangi Pemilukada pertama di Indonesia.
Selain itu, Satono sendiri saat ini berstatus sebagai tersangka. Satono ditetapkan tersangka oleh Kepolisian Daerah Lampung atas dugaan tindak pidana korupsi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Lampung Timur senilai Rp 107 miliar.
Kasus dugaan korupsi Satono, Bupati Lampung Timur, bermula saat tersangka memindahkan kas daerah ke BPR Tripanca Setiadana sebesar Rp 107 milyar. Uang rakyat itu amblas karena BPR Tripanca Setiadana dinyatakan bangkrut dan ditutup. Sesuai aturan, LPS hanya menjamin simpanan di bawah Rp 2 miliar.
Penempatan dana itu diduga sarat kolusi dengan pemilik bank. Uang ratusan miliar itu hilang dan Bupati Lampung Timur yang menempatkan uang itu, tidak dipersalahkan atas hilangnya.
Pada saat yang sama sejumlah warga di Lampung Timur berunjuk rasa menuntut polisi menuntaskan kasus korupsi Bupati Lampung Timur.
source