Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th June 2010
azalazores's Avatar
azalazores azalazores is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: #4009 | Area314 | FORUM13
Posts: 711
Rep Power: 16
azalazores memiliki kawan yg banyakazalazores memiliki kawan yg banyakazalazores memiliki kawan yg banyak
Cool Aset Gayus di Hongkong

JAKARTA - Pundi-pundi uang Gayus Tambunan satu demi satu ditelusuri polisi. Setelah berhasil menyita uang dan emas senilai Rp 74 miliar, penyidik kini mencari aset lain yang dimiliki pecatan pegawai Ditjen Pajak itu. Diduga, Gayus punya simpanan harta di luar negeri.
�Kita sedang mempersiapkan tim untuk ke Hongkong dan Singapura untuk mencari aset itu,� ujar seorang penyidik, Kamis (17/6).
Gayus diduga membuka akun di beberapa bank di Hongkong. �Kita sedang mengurus administrasi persuratan yang dibutuhkan,� tambahnya.
Informasi bahwa Gayus punya aset lain di luar negeri didapatkan penyidik dari Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan dan Kementerian Keuangan. �Apakah ada isinya atau sudah dicairkan, itu yang masih akan diverifikasi,� kata sumber yang namanya enggan dikorankan itu.
Secara terpisah, Direktur III Pidana Korupsi dan White Collar Crime Mabes Polri Brigjen Yovianus Mahar belum bersedia menjelaskan secara detail soal penelusuran aset Gayus ke luar negeri itu. �Kami memang sedang usahakan dengan cara khusus untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas. Tapi, detailnya belum bisa kami jelaskan,� kata Yovianus.
Mantan Kapolres Ngawi, Jawa Timur itu berdalih, jika informasi polisi dibeberkan maka akan mengganggu proses pengusutan yang masih berlangsung. �Intinya, kami akan cek lagi dan cari aset-aset itu,� tutur dia.
Sementara itu, di Mabes Polri, Kadivhumas Irjen Edward Aritonang menjelaskan, Gayus punya safety box yang disimpan secara terpisah-pisah dalam tiga bank yang berbeda. Dia menuturkan, pada bank pertama, Gayus memiliki enam safety box. Empat brankas telah ditutup sebelum Polri memblokirnya. Dua brankas yang belum ditutup ternyata tidak ada isinya alias kosong.
Pada bank kedua, Gayus mempunyai dua safety box. Keduanya masih aktif. �Satu sudah kosong, satu lagi berisi uang dan logam mulia senilai Rp 74 miliar,� kata Edward.
Sedangkan safety box yang berada di bank ketiga, kosong melompong. Belum diketahui di mana isinya. Logam mulia yang ditemukan bersama uang dolar AS dan dolar Singapura berbentuk emas batangan. Jumlahnya 31 batang, emas murni 24 karat masing-masing beratnya 100 gram.
Emas dipilih Gayus karena nilainya cenderung tetap bahkan meningkat. Selain itu, emas mudah dipindahkan dan mudah disimpan. �Penyidik terus menelusuri safety box yang lain atau penyimpanan dalam bentuk lain atau pengalihan dana ke luar wilayah Indonesia,� kata mantan jubir kasus Bom Bali I itu.
Namun, menurut Edward, penyidik mengaku kesulitan mengungkap keberadaan harta Gayus yang lain. Sebab, Gayus belum mau kooperatif dalam pemeriksaan. �Dia sering mengatakan banyak lupa. Makanya, penyidik harus bersabar,� katanya.
Selain mencari aset yang lain, polisi juga masih mendalami asal usul dana gelap itu. Dugaan sementara, uang dan emas itu upah Gayus saat menangani pajak. �Keterangannya masih berbelit-belit,� kata alumnus Akpol 1977, rekan seangkatan Susno Duadji itu.
Penyidik menduga ada kaitan kuat antara harta Gayus dan perusahaan wajib pajak. Namun, Gayus belakangan hanya mengakui 44 perusahaan yang ia tangani selebihnya hanya namanya saja yang tercantum dalam surat perintah kerja.
�Ini yang sedang disidik. Apakah terbatas pada Gayus atau kerja sama, atau Gayus yang belum mau membuka keterangan,� kata mantan Kadispen Polda Metro Jaya 1998 itu.
Saat ini, Polri baru menerima empat salinan dokumen resmi dari empat perusahaan yang kasus pajaknya pernah ditangani Gayus. Empat perusahaan itu adalah PT Exelcomindo, PT Indocement, PT Dowell Anadrill Schlumberger, dan PT Surya Alam Tunggal Sidoarjo.
�Kalau nanti kami temukan fakta setelah dokumen kita buka ternyata ada perusahaan yang mengalirkan dana, nanti kita panggil dan menunjukkan siapa-siapa saja yang terlibat, tidak menutup kemungkinan hal yang belum terungkap sekarang bisa terbuka,� katanya.
Edward membenarkan informasi bahwa sejumlah pegawai Ditjen Pajak, termasuk atasan Gayus sudah diperiksa. Namun, penyidik belum menemukan bukti untuk menjadikan mereka tersangka. �Sampai saat ini masih saksi,� jelasnya.
Keterangan Edward agak berbeda dengan keterangan Direktur Jenderal Pajak Mochammad Tjiptardjo. Dia memberi sinyal kalau Gayus Tambunan akan menyeret mantan teman-temannya di Ditjen Pajak jadi tersangka. �Yang namanya ML saksi, dalam waktu dekat tersangka juga. Itu barang buktinya ada dan dalam waktu dekat jadi tersangka,� kata Tjiptardjo di Gedung DPR kemarin.
Tjiptardjo enggan mengungkapkan siapa ML tersebut. Hanya saja dia memastikan kalau sudah ada kepastian hukum akan ada sanksi administrasi. �Kalau sudah jadi tersangka, ditahan dan baru kita proses dari sudut kepegawaian. Ya diberhentikan sementara dulu,� katanya.
Sebelumnya, 10 atasan Gayus telah diperiksa di internal Ditjen Pajak. Hasilnya, tujuh orang dimutasi sedang tiga orang dinonjobkan. Alasan perbedaan perlakuan dilakukan dilihat dari tingkat keterlibatan. Nasib ketiga pegawai Ditjen Pajak itu belum jelas apakah akan aktif kembali atau tidak. Mereka adalah Bambang Heru Ismiarso/mantan Direktur Keberatan dan Banding dan dua kasubbid.
ML diduga merujuk pada nama Maruli Pandapotan Manurung. Maruli diketahui sempat menjadi atasan Gayus. Maruli adalah mantan kepala Seksi Pengurangan dan Keberatan Pajak.
Bagian kehumasan Kantor Pajak menerangkan bahwa Maruli usai dimutasi bertugas di PPDDP (Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan) dan menempati kepala bidang. Kantor baru Maruli ini terletak di kawasan Kebon Jeruk. Maruli juga diketahui baru-baru ini telah menjabat sebagai pejabat eselon III.
Secara terpisah, jaksa penuntut umum tidak gegabah untuk melimpahkan ke pengadilan perkara sindikasi mafia pajak Gayus yang sudah diterima kejaksaan. Misalnya terhadap tersangka Kompol Arafat Enanie dan Alif Kuncoro yang sudah dilakukan pelimpahan tahap dua (barang bukti dan tersangka) dari penyidik Polri pada 26 Mei lalu.
Jaksa pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan (Jaksel) memilih untuk memperpanjang masa penahanan Arafat dan Alif. �Jaksa penuntut umum masih dalam tahap penyusunan surat dakwaan,� kata Kasi Pidsus Kejari Jaksel Husin. Dengan perpanjangan itu, keduanya akan ditahan selama 30 hari terhitung mulai 15 Juni.
Dia beralasan, penyusunan surat dakwaan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal itu sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 143 KUHAP. �Ini membutuhkan waktu untuk menyiapkan surat dakwaan secara cermat, lengkap, dan teliti,� terang Husin.
Selain Arafat dan Alif, beberapa tersangka kasus sindikasi mafia pajak Gayus juga sudah dilimpahkan ke Kejari Jaksel. Mereka adalah Lambertus Palang Ama, Sri Sumartini, dan Syahril Djohan. Sementara satu tersangka, yakni hakim Muhtadi Asnun dilimpahkan ke Kejari Tangerang.
Sementara berkas Gayus Tambunan dan Haposan Hutagalung, sudah dinyatakan lengkap (P-21), namun belum dilakukan pelimpahan tahap dua. Sedangkan berkas perkara yang belum lengkap adalah berkas milik tersangka Andi Kosasih dan Susno Duadji.

Code:
http://radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=56172
kaya nian dirimu wahai Gayus...
PNS gak kaya...gak GAYUS gitu loch...



Reply With Quote
  #2  
Old 18th June 2010
GILABOSS's Avatar
GILABOSS GILABOSS is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 511
Rep Power: 16
GILABOSS sebentar lagi akan terkenalGILABOSS sebentar lagi akan terkenal
Default

waahhh... berita baru lagi niih ndan! gila... kaya bangt s gayus ntuuh ya... berarti bos2ny pun blom kebuka smuany ntuuh... paraaah...
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:41 AM.


no new posts