FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() TIDAK kurang setengah jam hujan mengguyur wilayah Teluk Gong, Jakarta Utara, air sudah menggenang dimana-mana. Sejumlah pengendara motor melambatkan jalan karena terjebak luapan air. Demikian juga para pengemudi mobil sedan. Mereka cemas mesin kendaraan bisa mati kemasukan air. Melambatnya laju kendaraan menyebabkan kemacetan. "Hujan sebentar saja sudah banjir begini," keluh pengendara sepeda motor yang terpaksa menuntun kendaraannya karena tiba-tiba mesin mati. Sementara di tempat lain tampak kesibukan sejumlah tukang yang sedang membenahi saluran air. Jalan yang semula mulus mulai dipenuhi batu-batu sehingga menghambat para pengguna kendaraan untuk melintas. Wilayah Jakarta Utara memang dikenal daerah rawan banjir. Hujan turun sebentar saja sudah memunculkan banyak genangan, Selain hujan, sumber genangan juga berasal dari rob atau banjir air laut pasang. Menurut Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, Sisca Hermawati, perbaikan saluran air merupakan kegiatan rutin, dan bukan dikerjakan saat Jakarta sudah memasuki musim hujan. "Ini memang pekerjaan rutin kami. Tidak benar kalau kami melakukannya hanya karena datangnya musim penghujan saja," kata Sisca kepada Media Indonesia, beberapa waktu lalu. Dia mengungkapkan ada tiga hal yang menyebabkan saluran air cepat rusak. Faktor alam, beban lalu lintas, dan kesadaran masyarakat yang masih rendah. Faktor alam seperti curah hujan yang tinggi menyebabkan saluran air rusak akibat tergerus air. Kemudian getaran akibat beban lalu lintas di beberapa titik yang dilalui truk berat bisa merusak saluran air. Sisca mencontohkan saluran air di Sunter dan Cilincing kerap rusak karena beban lalu lintas di daerah itu yang kerap dilalui truk-truk berat. Hal ini ditambah dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam masalah lingkungan. Pada umumnya masyarakat masih membuang sampah ke saluran air. Bahkan banyak warga membeton saluran air seperti di wilayah Kelapa Gading dan Teluk Gong. Mereka sengaja menutup saluran air untuk kepentingan berjualan atau parkir kendaraan. Padahal dalam Perda No 8 Tahun 2007 tentang Penertiban Bangunan Umum dijelaskan bahwa saluran air tidak boleh ditutup dengan menggunakan beton. "Itu melanggar aturan. Perdanya sudah bagus, tetapi belum dioptimalkan pelaksanaanya di lapangan," terang Sisca. Dia menyebutkan ada 20 titik langganan genangan air di Jakarta Utara, dengan rincian 13 titik genangan akibat hujan dan 7 titik lainnya akibat rob. "Sebetulnya ada 22 titik, tetapi yang dua titik lainnya sudah bebas dari genangan di Jalan Yos Sudarso." Adapun 13 titik langganan genangan air akibat air hujan tersebut adalah kawasan Ampera mencakup Budimulya, Hidup Baru, Sunter Permai Raya, Danau Sunter Barat, Danau Sunter Selatan, Gaya Motor, Swasembada, Sindang, Walang, Kramat Raya, Camar, Kebantenan, dan kawasan Pegangsaan Dua. Sedangkan tujuh titik langganan genagan akibar rob yaitu Kamal Pantai, Kapuk Muara, Kapuk SMPN 122, Teluk Gong, Muara Baru, Cilincing Baru, Cilincing Lama, dan Pegangsaan Dua. Menurutnya seharusnya di daerah yang rawan banjir seperti Jakarta Utara tersedia pompa air. Namun sampai sekarang hal itu belum terwujud karena kegagalan lelang tender. Padahal Sudin PU Tata Air Jakarta Utara akan memprioritaskan daerah langganan genangan untuk diberi pompa air. Rencana tersebut sampai sekarang masih tertunda. Di sisi lain, telah dibangun tanggul untuk mengantisipasi banjir rob sejumlah wilayah rawan banjir di Kamal Muara, Penjaringan, dan Cilincing. Kemudian pemerintah juga membangun sistem folder di lima wilayah antara lain Sunter, Teluk Gong, dan Pluit. " Total anggaran untuk pencegahan banjir ini selama 2012 Rp18 miliar," jelas Sisca. Dana cair Lain Jakarta Utara, lain pula di Jakarta Barat. Pada bulan ini, di sejumlah titik saluran air di wilayah Jakarta Barat sedang dibenahi. Bahkan sejumlah jalan yang baru saja diaspal seperti di Kembangan menuju Karang Tengah, tampak berantakan. Banyak material berserakan di pinggir jalan. Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Barat Heryanto mengakui benah-benah saluran air baru dilaksanakan sudah mendekati musim hujan, karena anggarannya baru cair. "Ya bagaimana lagi, anggaran baru keluar. Makanya pembenahan baru bisa dilakukan," ujarnya. Dia menyebutkan ada delapan titik kecamatan yang menjadi prioritas pembenahan saluran air, yaitu Kecamatan Kalideres, Cengkareng, Taman Sari, Kembangan, Grogol Petamburan, Tambora, Palmerah, dan Kebon Jeruk. Banyaknya drainase rusak karena adanya endapan lumpur, sampah dan pembetonan terhadap saluran air. Akibatnya air tidak dapat mengalir karena tersumbat. "Makanya kami keruk lagi, agar saluran berfungsi. Boleh dibeton asalkan ada celah untuk air masuk dan bisa diangkat," terangnya. mediaindonesia.com
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
dana cair tetap banjir
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
justru itu ndan,, dananya mencair ke mana2..
|
![]() |
|
|