Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Wedding

Wedding Forum diskusi tentang wedding. Pembahasan bridal, WO, dan pre-wedding dibahas disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 3rd March 2011
antituhan's Avatar
antituhan antituhan is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Location: KPK|Venue|GGS
Posts: 1,617
Rep Power: 370
antituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophetantituhan is Ceriwis Prophet
Default Bersahabat Baik Dengan Ibu Mertua


ist.


Jakarta - Beragam versi cerita sinetron hingga film komedi romantis tentang para ibu mertua mengisahkan betapa dirinya seringkali menjadi momok menakutkan, minimal menyebalkan, dan merupakan sumber terjadinya percekcokan di dalam perkawinan putra tersayang dengan sang istri alias menantu perempuan. Sebenarnya, yang terjadi tak seburuk itu. Ibu mertua juga merupakan orang tua Anda yang bisa diajak bersahabat.

Ingat pepatah kondang �Tak kenal maka tak sayang�? Percayakah Anda bahwa semakin lama Anda dan keluarga suami bergaul erat, semakin besar pula kemungkinan terwujudnya perdamaian di dalam rumah tangga sendiri?

Meski kebanyakan hubungan tampak rapuh di awal, namun jika semua dimulai atas dasar persamaan, hubungan itu akan bertumbuh dan menguat, seiring matangnya pernikahan Anda. Ketika hubungan yang terjalin di antara suami dan istri berjalan baik, maka relasi dengan mertua dan saudara ipar dengan sendirinya bakal semakin positif. In-Laws are a Package Deal!

Ketika seseorang berkata, �Ya, saya bersedia� kepada pasangannya, maka kalimat atau janji yang sama berlaku juga terhadap seluruh keluarga suami atau istri tercinta. Anda akan memiliki ikatan kuat dengan keluarganya seperti ikatan kuat yang Anda miliki dengannya. Idealnya, pola yang sehat sebaiknya dijalin sebelum memasuki sebuah hubungan penuh komitmen dan memiliki jangka panjang, seperti perkawinan. menyatukan dua kepala saja cukup sulit, apalagi dua keluarga dengan latar belakang yang berbeda.pasangan semata.

Seringkali, hal yang mempersulit seseorang untuk menjalin hubungan yang ideal adalah masalah kepatuhan seorang anak terhadap orang tuanya. Pria atau wanita yang menikah tentu sudah dianggap dewasa dan sudah sewajarnya jika mereka paham bahwa mereka haruslah lebih loyal kepada pasangan daripada kepada orang tua. Kegagalan menentukan loyalitas akan menyebabkan seseorang menjadi korban tarik-menarik antar anggota keluarga yang lain, yang mengharapkan dukungan. Kadang, perubahan loyalitas tadi akan menghancurkan hati orang tua, tapi belajar untuk melepaskan adalah bagian dari proses pendewasaan diri (baik bagi si anak, terutama bagi orang tua).

Salah satu sikap bijaksana untuk menghindari terjadinya krisis dalam sebuah keluarga adalah dengan belajar menghormati impian orang lain. Misalnya, impian atau harapan pasangan A tentang minat mereka terhadap hal-hal tertentu, kegiatan, dan pemilihan teman mungkin saja berbeda dari pasangan B. Impian keluarga yang tipikal biasanya adalah pencapaian, kesuksesan, status sosial, anak, agama, dan keterlibatan lingkungan sosial. Penolakan satu pasangan untuk menghormati rencana dan harapan pasangan yang lain (misalnya keputusan untuk menunda memiliki anak atau sama sekali tak mau memiliki anak) akan menimbulkan problem-problem lain.

Terkadang harapan berlebihan dari orang tua terhadap pasangan anaknya juga menjadi kendala. Sebisa mungkin beri pengertian oleh masing-masing orang tua untuk menerima menantunya dengan terbuka. Beritahu pada mereka bahwa kendali pernikahan ada di tangan Anda dan pasangan.

Jangan juga membawa opini tak berdasar terhadap keluarga pasangan. Sebisa mungkin buka hati dan pikiran Anda untuk mengenali mereka lebih dalam.

Setelah kedua pihak berusaha membuka jalur komunikasi, dengan tulus punya kesadaran untuk menjalin hubungan baik, dan menetapkan harapan yang realistis terhadap satu sama lain, kadangkala satu-satunya solusi untuk memelihara hubungan penuh damai antara menantu dan mertua yang bermasalah adalah dengan menjaga jarak (secara fisik) sementara waktu.

Di masa kini, pasangan muda yang sedang membentuk keluarga baru tak lagi menetap terlalu dekat dengan keluarga besar mereka seperti generasi-generasi di masa lalu. Sibuk dengan sekolah, pekerjaan (karier), dan teman-teman menjadi alasan yang cukup sopan dipakai oleh orang-orang muda untuk melarikan diri dari keharusan bersosialisasi dengan keluarga yang bermasalah atau pindah ke lokasi baru yang berjauhan.

Jarak seringkali dapat membantu menjaga perdamaian dan menumbuhkan kerinduan. Bertemu atau bicara lewat telepon satu kali seminggu untuk saling menanyakan kabar cukup ideal untuk memelihara hubungan baik dan sehat dengan ipar dan mertua. dengan begini Anda dan mertua mulai belajar menerapkan sikap murah hati, saling toleransi, dan kurangi �hobi� saling menghakimi.

Bersikaplah bijak. Alih-alih Anda melulu menunjuk sang ibu mertua sebagai biang malapetaka dan keonaran, cobalah melakukan introspeksi. Anda dan ibu mertua sama-sama bukan malaikat. Artinya besar kemungkinan Anda juga melakukan kesalahan. Sulitkah menjadi menantu kesayangan? Tentu saja tidak. Weddingku tak hanya bisa menunjukkan kesalahan tapi kami pun menyediakan jalan keluar. Anda bakal bisa bilang, �I Love You� kepadanya. Sooner than you think!

(kee/fer)




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:20 PM.


no new posts