Alo agan n aganwati ane bikin trit ini sebelomnya "saduran" dr Kompas hari ini ( Kamis, 6 September 2012 kira2 begini beritanya.
[/quote][quote]
Setiap bulan Badan Pusat Statistik merilis data kunjungan wisatawan mancanegara. Data wisatawan mancanegara selalu terpantau. Di sisi lain, data wisatawan nusantara terlupakan oleh BPS. Padahal dari segi pengeluaran, potensi wisatawan lokal menyumbang lebih dari dua kali lipat perolehan devisa wisman. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, th 2011 perolehan devisa wisman mencapai 8,5 miliar dollar AS (sekitar 80 triliun) sementara total pengeluaran wisatawan lokal mencapai 156,89 triliun. Data tersebut membuat keberadaan wisatawan lokal tidak bisa diabaikan. Jangan sampai kita sibuk mengurusi wisman, sementara wisatawan lokal justru berbondong2 berwisata ke negeri tetangga. Pengeluaran wisatawan nusantara ini diyakini mampu menggerakkan perekonomian daerah karena perjalanan wisatawan lokal sebagian besar ke daerah2. Mereka biasa membelanjakan uangnya antara lain untuk transportasi, akomodasi, makan-minum serta oleh2. Perjalanan lokal masih didominasio ke tujuh provinsi Indonesia yakni Sumatra Utara, DKI Jakarrta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sulawesi Selatan. Dgn jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa, potensi wisatawan lokal di Indonesia sangat besar. Bank Dunia menyebutkan, sebanyak 56,5 persen dari 237 juta jiwa warga Indonesia termasuk kategori kelas menengah dengan nilai belanja 2-20 dollar AS per hari (kurang lebih 20rb-200rb perhari). Kelompok ini tentunya memiliki kebutuhan wisata sesuai dengan daya belinya. Peluang besar wisatawan lokal seharusnya bisa ditangkap industri pariwisata. Mereka semaksimal mungkin menghabiskan belanja wisatanya dalam negeri sehingga multiplier effectnya berdampak bagi perekonomian nasional. Sayangnya,kelompok kelas menengah justru mengantre berwisata keluar negeri karena paket wisata yang lebih murah. Masih buruknya infrastruktur menjadi kendala pengembangan industri pariwisata. Pemerintah harus menyingkapi kondisi ini secara serius. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyebut wisatawan lokal menjadi penyelamat ekonomi Indonesia pada saat krisis seperti saat ini. Saat Liburan Lebaran kemarin, jumlah kunjungan wisatawan lokal melonjak hingga 25%. Kondisi tersebut menggembirakan karena arus wisatawan asing tengah menurun.
Demikian kutipan dari ane. Kesimpulan dari yg ane dapet dari berita diatas adalah mari kita sama2 membangun pariwisata negeri kita sendiri karena berdampak baik kepada perekonomian negara kita. Gimana caranya? dgn jalan2 ke negeri sendiri karena secara ga langsung membangun perekonomian daerah tujuan wisata kita secara gak langsung.